KPUD Bali : Tema Debat Kedua Sangat Fundamental bagi Masyarakat

349
Suasana menjelang debat paslon cagub Bali 2018

DENPASAR – Debat kedua bagi pasangan calon (Paslon) yang akan bertarung di Pilgub Bali digelar di Ina Grand Bali Beach (IGBB) Sanur, Sabtu (26/5). Debat kali ini mengambil tema “Meningkatkan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat” dengan sub tema pendidikan dan ketenagakerjaan. Ketua KPUD Provinsi Bali Dewa Kadek Wiarsa Raka Sandhi mengatakan, tema yang diangkat kali ini adalah tema yang sangat fundamental yang menyangkut pelayanan dan kesejahteraan rakyat Bali.

“Rakyat Bali ingin mendengar bagaimana para Paslon menyampaikan apa yang akan mereka lakukan bila memenangkan Pilgub Bali. Rakyat Bali harus tahu, kapasitas para Paslon dalam pelayanan publik. Bagi kami tema ini sangat fundamental bagi para Paslon yang akan bertarung nanti,” ujarnya.

Menurut Rakasandi, tema ini sangat fenomenal karena berhubungan dengan pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sekalipun temanya sangat fundamental, ia berharap debat kali ini dapat berjalan dengan tertib. Masyarakat Bali harus mengetahui apa latar belakang soal pelayanan publik.

“Secara teknis KPUD Bali sudah siap, dan semoga berjalan dengan baik,” ujarnya.

Dalam merumuskan tema debat, KPUD Provinsi Bali telah berkoordinasi dengan beberapa perguruan tinggi di Bali. Tim ditentukan oleh dan dengan persetujuan Paslon. Untuk sub pertama, pendidikan dan kesehatan dirumuskan oleh para pakar dari Universitas Ganesha (Undiksa). Sementara untuk sub tema ketenagakerjaan, dirumuskan oleh para pakar dari Universitas Udayana Denpasar. Dan untuk transportasi dan jalan raya dirumuskan Politeknik Bali.

KPUD menjamin jika rumusan pertanyaan tidak akan bocor. Kalau pun bocor maka akan kredibilitas institusi dari kampus yang bersangkutan akan dipertanyakan dan dipersoalkan. Bahkan bisa berdampak pada persoalan hukum. Masyarakat secara umum juga bisa memberikan masukan dan saran kepada tim perumus. Salah satunya adalah dari BKKBN Bali yang memberikan masukan soal pengendalian kependudukan.

“Harapan kami adalah ini momentum yang sangat baik, sesi-sesi yang baik, visi misi program dan langkah-langkah yang akan dijelaskan, tidak ada isu-isu di luar tema. Kami sudah meminta kepada perumus, agar tidak membocorkan soal kepada siapa pun, termasuk kepada KPU apalagi kepada Palson. Mereka dijaga integritas dan kerahasiaannya. Bila melanggar kami akan meminta pertanggungjawaban kepada perguruan tinggi,” ujarnya. (*)