Jokowi: Regulasi Harus Dukung Fintech

472

Nusa Dua, Theeast.co.id – Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada acara Bali Fintech Agenda yang merupakan rangkaian dari Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali, pada Kamis (11/10/2018). Presiden Joko Widodo menyoroti perkembangan layanan keuangan berbasis teknologi ( fintech) dan ekonomi digital yang amat pesat. Namun, pada saat yang sama juga prinsip regulasi tidak boleh dilupakan.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Bali Fintech Agenda, yang merupakan rangkaian Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia 2018 atau IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018). Jokowi menuturkan, hal ini berkaca pada boom internet di AS yang kemudian merambat ke seluruh dunia. Internet pun perkembangannya begitu pesat terhadap ekonomi nasional sekitar dua puluh lima tahun lalu. “Yang membuat internet boom adalah keputusan regulasi yang sangat modern dari (Presiden AS) Bill Clinton,” jelas Jokowi.

Menurut dia, terkait perkembangan fintech, regulasi yang ramah dan akuratif mencegah intervensi pemerintah yang terlampau berlebihan. Selain itu, regulasi yang semacam itu memberikan kesempatan bagi para kreator untuk berkreasi tanpa takut. “Eksperiman meningkat dan memberi dampak pada ekonomi dan fondasi dari internet yang kami gunakan saat ini,” ungkap Jokowi. Selama beberapa waktu terakhir, imbuh dia, dunia telah menyaksikan inovasi di sektor layanan keuangan berbasis teknologi secara sistematis, dipadu dengan boom internet. Ini termasuk metode pembayaran seperti misalnya PayPal, Alipay, WeChat Pay, dan sebagainya yang telah mengubah cara hidup jutaan orang di dunia. Oleh karena itu, berkaca dari 25 tahun lalu, Jokowi memandang pemerintah tak boleh buru-buru meregulasi para pencipta fintech. Biarkan mereka tumbuh terlebih dahulu. “KIta harus sikapi gelombang inovasi dengan regulasi yang lembut dan ruangan keamanan untuk inovasi masyarakat,” ucap Jokowi.(team)

Sumber : Kompas.com