Home Nasional Sosial Ini Kata Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Ketika Mengunjungi  TOSS Center Klungkung Bali

Ini Kata Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Ketika Mengunjungi  TOSS Center Klungkung Bali

0
Ini Kata Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Ketika Mengunjungi  TOSS Center Klungkung Bali
Direktur Utama PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL), Putu Ivan Yunantana ketika menjelaskan teknik pengolahan sampah di TOSS Center Klungkung kepada Menteri LHK, Siti Nurbaya. FOTO - IST.

KLUNGKUNG,The East Indonesia – Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Kusamba Klungkung makin viral akhir – akhir ini. TOSS di Kabupaten Klungkung ini makin viral ketika mendapatkan kunjungan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. Orang nomer satu di Kementerian LHK ini mengajak sejumlah stafnya seperti Wakil Menteri Alue Dohong dan Dirjen Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Rosa Vivien Ratnawati untuk mengecek langsung system pengolaan sampah di TOSS Center.

“Ini bisa jadi role model nasional dalam hal pengolahan sampah,” kata Menteri LHK ketika ditemui di TOSS Center Klungkung, Rabu (11/1/22).

Rombongan Menteri Siti Nurbaya ini diterima dan  dipandu langsung oleh Sekda Klungkung Putu Winastra dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Klungkung, Ketut Suadnyana.

Kenapa TOSS Center Klungkung?
TOSS Center Klungkung ini merupakan tempat yang istimewa. Pernah dikunjungi sejumlah pejabat tinggi di republik ini, sebut saja Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Suharso Manoarfa. Bahkan Suharso Manoarfa sudah tiga kali berkunjung ke TOSS Center Klungkung ini. Nah, Tinggal menunggu jadwal saja kapan orang nomer satu di republik ini mau berkunjung ke tempat pengolahan sampah dari hulu hingga ke hilir ini.
TOSS Center ini berdiri sejak tahun 2017 dan menurut penjelasan Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, TOSS Center  saat ini sudah di kolaborasikan dengan program lain seperti program Kebun Hatinya PKK, Koperasi dan juga bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI).
Inovasi yang dibangun di atas lahan Provinsi Bali seluas 1,9 hektarini  telah masuk Top 40 nasional, inovasi pelayanan publik. Suwirta kala itu kemudian menjelaskan   kehadiran TOSS Center tiada lain akibat produksi sampah yang terus meningkat dan TPA Sente, Klungkung sehingga mengalami overload.
 
Di TOSS Center, sampah yang dihasilkan masyarakat dipilah antara organik dan anorganik. Sampah yang sudah dipilah diambil langsung di kediaman warga kemudian dibawa ke TOSS center untuk dikelola. Sampah plastik akan diambil pada hari Senin dan Jumat dan hari sisanya adalah sampah organik.
Sampah organik kemudian diolah menjadi pupuk organik hingga pelet. Produksi pelet ini dijual kepada PLN sebagai bahan pembangkit listrik untuk mengganti batubara.
Sedangkan sampah anorganik seperti plastik, dikumpulkan dan dikerjasamakan dengan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) agar bisa didaur ulang.
Pihak pengelola pun  terus berbenah untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang semakin profesional dan efisien. Bahkan, TOSS Center juga diarahkan untuk menjadi tempat edukasi bagi masyarakat maupun studi tiru bagi daerah lain.
Dengan ramainya kunjungan, diharapkan warga sekitar tinggal meresponsnya, untuk mengambil setiap peluang yang ada. Seperti menyiapkan suvenir dan fasilitas pendukung lainnya. Bahkan, akan dilengkapi gedung learning pengelolaan sampah dan mobil edukasi pengelolaan sampah.
Menteri Siti Nurbaya setelah melihat cara kelola dan hasil olahan sampah serta penjelasan dari Pemda Klungkung mengatakan pengolahan sampah di TOSS cENTER sudah sangat baik.
“Catatan prestasi dan reward yang diperoleh TOSS Center ini kan sudah banyak ya. Hanya  perlu peningkatkan kapasitas mesin sehingga volume sampah bisa diolah lebih banyak lagi,” kata Bu Menteri.
Menariknya, Menteri Siti Nurbaya memberikan apresiasi tinggi dengan hadirnya pihak swasta di TOSS Center yakni PT. Citra Terang Bumi Lestari (CTBL) yang mampu mengakselerasi kepentingan pemerintah dalam penanganan sampah berbasis sumber.
Menurut Siti Nurbaya, saat ini pemerintah memerlukan referensi dari berbagai wilayah termasuk datang ke TOSS Center Klungkung ini. Sebab kata dia, yang harus dipahami adalah bagaimana menuntaskan sampah dari hulu ke hilir.
“Nah yang paling penting adalah sampahnya beres. Dan, memang kalau tidak  ada mitra yang membereskan sampahnya susah juga. Inilah pentingnya keterlibatan pihak swasta untuk pengolahannya. Nah, kalau dilihat disini ada RDF (refuse dirived fuel) yang bisa diolah menjadi penggantinya bahan bakar,  adiknya batu bara yang dapat digunakan industri lagi,” pujinya.
Dengan melihat fakta ini lanjutnya, rantai nilai cara penanganan sampah secara nasional sudah dapat dipetakan dengan baik. “Dengan begini pemerintah sudah dapat menentukan di daerah mana bisa melakukan intervensi,” tukasnya.
Apakah kehadiran inovasi mesin pengolah sampah di TOSS Center Klungkung ini bisa menjadi role model pengelolaan sampah secara nasional?.
“Ini kita lihat memang berbeda dengan daerah lainnya. Disini juga ada ruang edukasinya bisalah kalau kita lihat inovasi dan model-modelnya, apalagi mesinnya diproduksi oleh lokal, baguslah,” pujinya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL), Putu Ivan Yunantana yang turut menyambut kehadiran Menteri LHK menjelaskan secara spesifik dan teknis tentang  konstruksi mesin sampah dan pola kerjanya di hadapan Menteri Siti Nurbaya dan jajarannya.
“Mesin ini disediakan dan dioperasionalkan PT CTBL yang merupakan entitas bersama antara BWC dan PT Bakti Bumi. Mesin ini sudah terbukti dan teruji di TPA Jabon Sidoarjo. Dimana hasil pengolahan residu itu dapat menjadi komoditi energi baru terbarukan (EBT) yang beberapa waktu sempat diujicobakan oleh PLTU Tanjung Awar Awar Tuban dan PT Paiton Probolinggo yang hasilnya sudah sesuai dengan standar kebutuhan PLTU tersebut,”papar Putu Ivan meyakinkan ibu Menteri LHK.
Seperti diketahui, TOSS Center adalah upaya menyelamatkan lingkungan khususnya dari ancaman sampah. Ini seirama dengan program Gubernur Bali Wayan Koster yang telah mengeluarkan Pergub Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik dan Pergub Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.

 

Inti dari seluruh pengelolaan sampah adalah mewujudkan Bali khususnya Klungkung  yang bersih, sehat dan nyaman, bebas dari ancaman sampah plastik. Bila kemudian  bernilai ekonomis, maka itu adalah bonusnya.***igo

 

Exit mobile version