SINGARAJA, The East Indonesia – Sebanyak 47 Mahasiswa Angkatan 63 Diploma 4 dari Politeknik Statistika (Polstat) Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) yang merupakan perguruan tinggi kedinasan di lingkungan Badan Pusat Statistik Nasional akan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kabupaten Buleleng yang menyasar 45 desa di 3 kecamatan yakni Kecamatan Buleleng, Seririt dan Gerokgak. Pelepasan PKL ini diserahterima langsung oleh Kepala BPS Singaraja Made Bimbo Abdi Suardika di Halaman Kantor BPS Singaraja, Jumat (1/3).
Rencananya, dari 47 PKL tersebut akan dibagi menjadi 3 tim masing-masing 12 orang per kecamatan untuk mengikuti PKL selama 9 hari ke depan mulai tanggal 1 – 9 Maret 2024 yang akan meneliti tentang pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta pola asuh orang tua terhadap Generasi Z (Gen Z).
Kepala BPS Buleleng Made Bimbo Abdi Suardika mengatakan bahwa kegiatan PKL ini adalah kurikulum wajib yang dilakukan mahasiswa Polstat STIS dalan proses bisnis statistik dari BPS mulai dari identifikasi kebutuhan, penyusunan kuisioner, pengumpulan data hingga diseminasinya yang pertama kali di lakukan di Buleleng.
“Jadi, mereka sebelum terjun ke lapangan baik nantinya akan ditempatkan di BPS ataupun di pemerintahan yang mebutuhkan tenaga statistik sehingga mereka itu bisa lebih matang tentunya dengan mengedepankan kaidah statistik,” ujarnya.
Ditambahkan, bahwa dalam PKL ini nantinya agar lebih mengedepankan data yang independen dari berbagai pihak. Sehingga mencerminkan kondisi yang ada di lapangan. Pihaknya berharap, agar nantinya anak-anak PKL ini bisa lebih matang lagi khususnya kegiatan bisnis statistik.
Sementara itu, Wahyudin selaku Pembina yang juga sbagai Dosen Polstat STIS mengatakan bahwa tahun ini pihaknya sudah melakukan persiapan dalam melakukan PKL di Buleleng baik dari segi tema, bisnis statistik dan perangkatnya. Dimana dalam PKL ini akan lebih menekankan pada pengaruh TIK dan pola asuh orang tua terhadap Gen Z.
Dijelaskan olehnya, bahwa tema yang dipilihnya dalam PKL tahun ini baginya cukup urgent dengan kriteria generasi sebelumnya. Dimana ini menjadi acuan dalam menyambut generasi emas Tahun 2045 mendatang sehingga perlu peran pola asuh serta dukungan dari semua pihak untuk melecut kaula muda yang akan menjadi tumpuan bangsa ini.
“Baik buruknya bangsa ini tergantung mereka. Apakan generasi ini mau maju atau tidak tergantung dalam kegiatan pembelajaran mereka sendiri nantinya,” ungkapnya.
Serah terima mahasiswa PKL ini sangat disambut baik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan. Terlebih lagi dalam PKL kali ini akan lebih menekankan penelitian bagi Gen Z
Pria yang akrab disapa Ketsu itu menyebut bahwa notabene Gen Z ini lahir dari tahun 1997-2012. Secara tidak langsung sudah mengenal dan memahami dunia digitalisasi dari generasi sebelumnya yang tentunya akan mempunyai peran penting dalam kualitas pembangunan bangsa ke depan dalam mewujudkan generasi emas.
“Melalui PKL ini nanti kita akan lihat hasil dari penelitiannya dan apa langkah yang akan kita lakukan terhadap pola asuh yang dilakukan orang tua terhadap pembinaannya itu sendiri khususnya dalam pemanfaatan digitalisasi,” tutupnya.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian plakat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng Buleleng yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng bersama Kepala BPS Buleleng dari salah satu Dosen Polstat STIS.*Wismaya