443 Warga Satu Desa di Bali Dinyatakan Positif Hasil Rapid Test

312
443 Warga Satu Desa di Bali Dinyatakan Positif Hasil Rapid Test/theeast.co.id
443 Warga Satu Desa di Bali Dinyatakan Positif Hasil Rapid Test/theeast.co.id

BANGLI, Theeast.co.id – Data mencengangkan terjadi di Desa Abuan, Kecamatan Susut Kabupaten Bangli, Bali. Akibat pekerja migran Indonesia (PMI) yang tidak disiplin, maka satu desa tertular. Setelah sebelumnya diketahui hanya 11 yang positif hasil test swab, maka pemerintah setempat berinisiatif mengisolasi satu desa untuk dilakukan rapid test. Hasilnya sangat mengkuatirkan.

Sebanyak 772 KK atau 2.600 jiwa di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali diisolasi total. Mereka pun menjalani rapid test massal usai 11 orang warga kedapatan positif lantaran tertular dari satu orang PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang melakukan karantina mandiri di rumah. Dari informasi yang dihimpun, dari 1.210 jiwa yang telah menjalani rapid test, sebanyak 767 orang non reaktif (negatif) dan sisanya, 443 orang reaktif (positif) terjangkit Virus Corona atau COVID-19.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, I Nengah Nadi meminta agar hal tersebut dikonfirmasi langsung kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali. ‘Saya sedang dalam perjalanan. Mengenai hasil rapid test di Banjar Serokadan Desa Abuan, silakan langsung dikonfirmasi ke provinsi, karena ditangani langsung oleh provinsi,” kata Nadi saat dihubungi, Kamis (30/4).

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli memutuskan untuk mengisolasi wilayah tersebut. Isolasi dilakukan mulai hari ini dengan penjagaan ketat. “Atas penularan transmisi lokal itu Pemda Bangli memutuskan untuk mengisolasi wilayah tersebut,” kata Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli, Letkol Inf Himawan Teddy Laksono saat dihubungi wartawan. Keputusan untuk mengisolasi wilayah tersebut diambil semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Isolasi sendiri berlangsung selama 14 hari ke depan sesuai protokol penanganan COVID-19 yang ditetapkan pemerintah. “Kami meminta kepada masyarakat untuk tertib dan disiplin mengikuti arahan pemerintah. Tentu semua ini demi keselamatan kita bersama,” harap dia.

Letkol Teddy yang juga Komandan Kodim (Dandim) 1626/Bangli mengaku menerjunkan 1 pleton pasukannya untuk mengamankan wilayah Banjar Serokadan yang diisolasi mulai hari ini. Tak hanya untuk pengamanan, prajuritnya juga diterjunkan untuk membantu memenuhi kebutuhan pasokan logistik warga selama isolasi berlangsung.

“Kami menerjunkan 1 pleton personel untuk pengamanan selama isolasi. Kami juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan warga. Jadi nantinya logistik warga akan dipasok dari dapur umum yang kami dirikan ini,” kata Dandim yang karib disapa Letkol HTL itu. “Tiga pintu keluar masuk dijaga dan warga beraktivitas di dalam rumah tanpa keluar. Untuk makanan ditanggung pemda,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, satu orang PMI yang memiliki riwayat perjalanan keluar negeri dinyatakan positif terjangkit COVID-19 saat menjalani karantina mandiri di rumahnya. Sialnya, PMI yang tidak diungkap identitasnya itu menularkan virus yang kali pertama ditemukan di Wuhan, China itu kepada sepuluh orang warga lainnya.

Dari informasi yang dihimpun, PMI tersebut pulang ke Bali sebelum kebijakan karantina berlapis diberlakukan oleh Pemprov Bali. Sebelumnya, Pemprov Bali hanya memberlakukan karantina mandiri di rumah masing-masing bagi PMI yang telah membawa surat kesehatan dari negara berasal dan dinyatakan negatif terjangkit COVID-19 berdasarkan hasil rapid test di Bandara Ngurah Rai.

Saat ini, kebijakan tersebut telah diubah. Mereka yang positif ditangani langsung oleh Pemprov Bali. Sementara yang negatif dari hasil rapid test di Bandara Ngurah Rai tetap diarahkan ke lokasi karantina yang telah disiapkan oleh kabupaten/kota masing-masing asal PMI tersebut.axelle dae).