
SINGARAJA, The East Indonesia – TNI AL saat ini tengah mengembangkan program kampung bahari nusantara di wilayah Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Dengan adanya program ini, sebanyak 550 ribu ekor udang jenis paname yang dibudidayakan.
Ratusan ribu ekor udang itu dibudidayakan di Laboratorium Indonesia Naval Aquagriculture Program (INAP) di Lovina. Pembudidayaan ini ditinjau langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, Selasa (22/2).
Laksamana Yudo mengatakan, pihaknya membuat program kampung bahari nasional, yang didalamnya terdapat kegiatan ketahanan pangan, dengan pembudidayaan udang paname. Daerah Lovina dipilih, lantaran lokasinya dekat dengan pantai, sehingga lebih mudah untuk melakukan budidaya. “Air lautnya gampang ditarik, hanya sekitar 400 meter dibawa ke Lab untuk pembudidayaan udang ini. Nanti kalau sudah panen, kami bekerjasama dengan Pemkab. Hasilnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat sekitar,” katanya.
Udang jenis paname dipilih dalam budidaya ini lantaran nilai jualnya cukup tinggi dan masa panennya pun terbilang cukup singkat, yakni hanya membutuhkan waktu selama 60 hari. Sementara pakannya juga gampang ditemukan karena merupakan produk dalam negeri.
Kampung bahari nusantara, kata Yudo juga akan dikembangkan di wilayah kabupaten Jembrana. Disana, program tersebut akan dibuat lebih besar. Tidak hanya pembibitan udang, melainkan juga akan dibangun area wisata mangrove, kesehatan hingga pendidikan. “Nanti bukan hanya udang saja yang dibudidayakan. Kalau ada produk lain yang lebih baik, maka akan kami kembangkan juga. Kampung Bahari Nusantara ini bisa merekrut putra daerah. Masyarakat juga bisa belajar membudidayakan udang paname untuk dibudidayakan sendiri,” pungkasnya.***
Penulis – Wismaya|Editor – Igo
