Berkat Revitalisasi SDN Karawang Kulon III, Sekolah Makin Layak, Siswa Makin Semangat Belajar

181
Foto : Foto bersama tim dengan siswa SDN Karawang Kulon III.

KARAWANG, The East Indonesia – Pemerintah terus menunjukkan komitmen kuat untuk menghadirkan pendidikan bermutu bagi semua anak bangsa. Melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden, berbagai langkah percepatan dilakukan guna memastikan setiap satuan pendidikan di Indonesia menjadi tempat belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berperan aktif dalam menjalankan program ini dengan melakukan revitalisasi satuan pendidikan di berbagai daerah agar proses belajar mengajar berlangsung lebih optimal dan peserta didik semakin giat dalam belajar.

Salah satu bentuk nyata implementasi PHTC adalah revitalisasi satuan pendidikan, yang bertujuan memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung kegiatan belajar mengajar. Melalui program ini, pemerintah memastikan setiap anak Indonesia dapat menikmati akses pendidikan yang setara dan berkualitas di berbagai wilayah tanah air.

SD Negeri Karawang Kulon III, yang berlokasi di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat adalah sekolah yang memperoleh bantuan revitalisasi senilai Rp.1,1 Miliar. Dana tersebut digunakan untuk merehabilitasi dua ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang, membangun dua ruang kelas baru (RKB), dua paket toilet beserta sanitasinya, serta satu ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Tahun ini, revitalisasi satuan pendidikan menyasar 14.071 sekolah jenjang PAUD, dasar, dan menengah (Pauddasmen) terdiri dari 1.517 PAUD, 6.325 SD, 3.988 SMP, dan 2.241 SMA dengan total anggaran sebesar Rp12,13 triliun. Program ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem pendidikan nasional yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.

Direktur SD, Salim Somad, menyampaikan bahwa untuk Kabupaten Karawang sendiri, Kemendikdasmen telah melakukan intervensi terhadap 46 sekolah di empat jenjang. “Untuk sekolah PAUD ada 6 sekolah, SD yang terbanyak 25 sekolah, SMP 13 sekolah, selanjutnya SMA 2 sekolah dengan total anggaran Rp43,6 miliar.

Tentunya harapannya setelah dilakukan intervensi ini sekolah wajahnya akan menjadi lebih baik, menggambarkan sekolah yang aman, nyaman, asli, dan menyenangkan yang dapat mendukung proses pembelajaran ke depannya. Sehingga kami berharap dengan sekolah yang aman dan nyaman setelah dilakukan intervensi, benar-benar dapat mendukung proses pembelajaran yang lebih optimal,” jelas Salim.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan, menegaskan bahwa revitalisasi ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan di daerah. Ia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas dukungan dan perhatian yang diberikan kepada satuan pendidikan di Karawang.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah pusat melalui PHTC ini. Dengan adanya intervensi dan perbaikan sarana prasarana di sekolah-sekolah, kami berharap proses pembelajaran bisa berjalan lebih efektif, guru-guru bisa lebih fokus mengajar, dan anak-anak semakin semangat untuk belajar. Ini adalah bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas,” tutup Wawan.

Lurah Karawang Kulon, Fitri, menceritakan bahwa kondisi SDN Karawang Kulon III sebelum direvitalisasi cukup memprihatinkan. Selain pernah terdampak banjir besar pada tahun 2010, rombongan belajar di sekolah ini juga sering terlalu padat karena kekurangan ruang kelas.

“Alhamdulillah kalau sekarang sudah mulai bagus, apalagi dengan ditambah ada rombel penambahan kelas ini. Mudah-mudahan ke depannya seluruh SD di Karawang Kulon bisa ada penambahan kelas lagi. Terima kasih Pak Presiden dan Pak Menteri,” ujarnya.

Selain meningkatkan kualitas fasilitas, pelaksanaan revitalisasi ini juga memberdayakan masyarakat sekitar dengan membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat. Menurut mandor tukang bangunan, Asmar Komarudin, sebanyak 20 pekerja yang terlibat dalam proyek ini merupakan warga asli Karawang Kulon. Ia mengaku senang karena proyek ini membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat sekitar yang sebelumnya banyak menganggur.

“Alhamdulillah kami senang sekali diajak kerja di sini, soalnya waktu itu lagi pada nganggur semua. Jadi saya mengucapkan banyak terima kasih atas sumbangan yang sudah diberikan ke sekolah dasar ini, benar-benar merasa bangga kepada pemerintah,” ujarnya.

Tak hanya dirasakan oleh pihak sekolah dan masyarakat sekitar, manfaat revitalisasi juga sangat dirasakan oleh para guru dan peserta didik. Guru SDN Karawang Kulon III, Nurhasanah, menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang telah diberikan. “Harapannya ke depan kita bisa lebih enjoy lagi dalam proses belajar mengajar, karena ruang kelasnya sudah terpenuhi semua, toilet dan ruang UKS, anak-anak lebih bahagia lagi dalam belajar, lebih semangat lagi dalam belajar,” jelas Nurhasanah.

Suasana baru sekolah juga membawa kebahagiaan bagi para siswa. Kalila Zaharatunisa, siswi kelas 6, mengaku senang dengan kondisi ruang kelas yang kini lebih nyaman.

“Sekarang kelasnya baru, sudah tidak bocor lagi, jadi aku jadi betah belajar di sekolah,” tuturnya dengan wajah gembira.

Hal serupa disampaikan oleh orang tua murid, Arum, yang merasa lebih tenang setelah kondisi sekolah membaik. “Awalnya kami sebagai wali murid anak-anak, kalau hujan besar itu kita agak sedikit khawatir, karena kan atapnya suka bocor dan plafonnya sudah kurang layak. Alhamdulillah berkat bantuan ini kelasnya jadi lebih baik, lebih bersih, lebih aman, jadi kita sebagai orang tua jadi lebih tenang,” ujarnya.

Revitalisasi sekolah menjadi langkah konkret pemerintah dalam menghadirkan wajah baru pendidikan Indonesia — sekolah yang tidak hanya layak secara fisik, tetapi juga menjadi ruang belajar yang inspiratif, inklusif, dan membangun masa depan generasi bangsa.(*)