Tingkatkan Skill dan Mental Chef Berbakat di Ubud, UHA Gelar Kompetisi Memasak

590

UBUD – Ubud telah dikenal di seluruh dunia tidak hanya sebagai tujuan wisata budaya, tapi juga sebagai tujuan kuliner.  Dan atas dasar tersebut, Ubud Hotels Association (UHA) merayakan ulang tahun ke-13 dengan menggelar kompetisi memasak untuk hotel anggotanya yang pada 9 Desember 2017 yang lalu sekaligus untuk meningkatkan bakat dan mental chef junior di Ubud.

Ketua UHA Adit Pande menjelaskan, kompetisi ini diikuti oleh 30 peserta dimana peserta akan diminta menyiapkan hidangan  tradisional Bali sebagai hidangan utama yang disajikan dengan gaya fine dining dengan bahan dasar yang sudah ditentukan. Selain itu, peserta juga harus menunjukkan bakat mereka dalam mempersiapkan dan menyajikan makanan penutup tradisional Bali.

“Para peserta harus membuat masakan Bali dengan bahan utama ikan mujair dan belut. Yang menjadi tantangan bagi para peserta adalah mengolah  masakan Bali dengan bumbu lokal, namun juga tetap bisa dinikmati oleh wisatawan mancanegara,” ujarnya disela-sela Chef Competition 2017 di Ubud, Sabtu (9/12).

Lebih lanjut, Adit Pande menjelaskan dari 30 peserta, kebanyakan dari mereka merupakan chef yang tergolong masih junior. Namun hal ini justru sengaja dikonsepkan oleh pihak UHA dengan tujuan mengembangkan bakat-bakat chef di Ubud, meningkatkan skill mereka dan agar mental para Chef Junior ini semakin kuat saat harus tampil didepan banyak orang. Hasilnya pun tidak mengecewakan karena pada kompetisi tersebut, meskipun Chef Junior tapi mereka sudah mampu memperlihatkan kemampuan yang ciamik, dan yang terpenting mampu menyajikan masakan yang lezat.

Selama ini Ubud merupakan rumah bagi beberapa restoran kelas dunia dan restoran lokal yang juga menghidangkan makanan khas Bali. Sayangnya, kuliner asli Bali yang otentik, terutama dari sekitar Ubud, masih relatif tidak diketahui bahkan oleh wisatawan lokal. Hal ini menurut Adit Pande karena makanan lokal Bali belum mendapat porsi promosi yang cukup.

“Bali memiliki berbagai menu enak, hanya saja kurang dipromosikan. Kedepannya masakan Bali harus lebih dipromosikan kepada wisatawan, seperti halnya di Thailand dan Malasyia yang  menyajikan masakan negaranya sendiri,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Panitia Ubud Chef Competition 2017 Gede Paskara Karilo menjelaskan, melalui acara ini UHA berharap dapat berperan aktif dalam memperkenalkan masakan lokal kepada wisatawan internasional maupun wisatawan lokal, guna mengembangkan bakat lokal menjadi lebih inovatif dalam menghadirkan resep otentik yang diturunkan dari generasi ke generasi dan dalam memberikan dampak positif pada masyarakat setempat melalui peningkatan kualitas pangan yang tersedia bagi pengunjung.

Setelah 90 menit memasak dan dilanjutkan dengan penjurian dari ahli kuliner, Ubud Chef Competition 2017 menetapkan I Nyoman Suartana (Kayu Manis Ubud) sebagai peraih juara pertama, diikuti I Wayan Arinarta (Alaya Resort Ubud) sebagai 1st Runner Up, I Wayan Erik Hendrawan (Santi Mandala Villa) sebagai 2nd Runner Up, I Ketut Redana (The Kayon Resort) sebagai 3rd Runner Up, Made Sumini (Sri Ratih Cottage) sebagai 4th Runner Up dan IB Made Dwijendra (Shankara Resort) sebagai 5th Runner up.

Bercermin dari kesuksesan penyelenggaraan Ubud Chef Competition yang pertama ini, UHA berencana membuat event ini menjadi ajang tahunan reguler, yang diharapkan akan bermanfaat untuk bakat lokal, masakan khas Bali dan tentu saja wisatawan yang akan memiliki pengalaman yang lebih ‘lezat’ lagi saat mengunjungi Bali.