BADUNG – Ribuan umat Hindu di Bali tumpah ruah di Pantai Petitenget, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, pada Rabu 14/3 guna melaksanakan upacara Melasti jelang perayaan Hari Raya Nyepi yang jatuh Sabtu, 17 Maret 2018. Tak pelak, ini menarik perhatian para wisatawan yang sedang berlibur di sekitar pantai.
Bendesa Desa Pakraman Kerobokan, Anak Agung Putu Sutarja mengatakan, kunjungan wisatawan ke Pantai Petitenget biasanya meningkat 70 hingga 80 persen pada saat upacara Melasti.
“Kalo tahun kemarin pengunjung saya perkirakan lebih banyak, ya sekitar 70 hingga 80 persen-an, karena mereka ingin menyaksikan upacara Melasti” ungkapnya.
Ia mengatakan tidak ada larangan bagi wisatawan untuk mengambil gambar atau meliput. Sejauh tidak menggangu prosesi upacara.

“Kami tidak larang mereka (wisatawan, -red) untuk mengambil gambar atau meliput, karena ini (upacara Melasti, -red) memang menjadi daya tarik bagi mereka, pecalang akan membantu mengarahkan agar tidak menggangu,” paparnya.
Menurut keterangannya, ada 50 bajar yang menggelar upacara Melasti di Pantai Melasti. 50 banjar itu berasal dari 3 desa adat di Kecamatan Kuta Utara, yaitu Padang Sambian, Kerobokan dan Padang Luwih.
Hal senada diungkapkan oleh salah satu wisatawan asing yang bernama Lela, yang berasal dari Swiss. Ia mengatakan sudah tiga kali merasakan suasana Nyepi di Bali.
“Saya pikir karena ini unik ya, ini tidak ada di daerah lain, saya tiga kali ini melihat prosesi penyucian ini, dan saya merasakan suasana kedamaian saat Nyepi,” ungkapnya.


