Rekerda I, IHGMA Bali Dorong dan Perkuat SDM Pariwisata Bali

679

DENPASAR – Saat ini industri pariwisata Bali tengah bergeliat lagi setelah diterpa ‘musibah’ dari berkembangnya pemberitaan Gunung Agung yang menyebabkan angka kunjungan wisatawan menurun cukup signikan pada November-Desember 2017 hingga berlanjut pada triwulan pertama 2018. Namun geliat ramainya wisatawan mulai terasa berkat langkah recovery yang terus didorong oleh pemerintah maupun sektor swasta.

Tak ketinggalan IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association) Cabang Bali pun ingin berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali serta juga memastikan ketersediaan Sumberdaya Manusia (SDM) yang handal dalam persaingan destinasi global saat ini. Untuk itu guna memastikan program kerja asosiasi lebih berkualitas dan bermanfaat, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali menyelenggarakan kegiatan Rapat Kerja Daerah Pertama (Rakerda), pada Jumat (20/4) lalu di Grand Inna Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar. Rakerda I IHGMA Bali dibuka oleh Kadisparda Propinsi Bali,A.A Gede Yuniartha Putra, S.H, M.H mewakili Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika yang berhalangan hadir.

Rakerda I IHGMA Bali ini mengangkat tema Global Empowerment for Sustainable Bali Tourism. Tema ini mengandung makna bahwa kearifan lokal yang dimiliki Bali harus bersifat adaptable and dynamic, diberdayakan secara modern dan bersifat global menuju pariwasata Bali yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis kerakyatan.

Seiring dengan program pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang menempatkan industri pariwisata sebagai sektor unggulan dalam pembangunan nasional, maka para pimpinan hotel yang tergabung di dalam Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) harus semakin terpanggil untuk berkontribusi melalui program peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya pada industri perhotelan.

Hal ini merupakan upaya untuk menciptakan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Program-program yang dilaksanakan asosiasi profesi ini pun semakin beragam, tidak hanya terbatas pada peningkatan kualitas dan profesionalisme anggotanya, namun juga berkontribusi pada dunia pendidikan, kepariwisataan, kepedulian lingkungan serta pembangunan destinasi wisata.

Ketua Panitia Rakerda, Ketut Swabawa menyampaikan bahwa Rakerda ini merupakan amanat dari AD/ART IHGMA yang mensyaratkan setiap pengurus daerah dapat melaksanakannya untuk mengevaluasi program kerja pada periode sebelumnya serta menyusun program kerja yang strategis dan lebih bermanfaat pada 1 tahun mendatang.

“Selain menyusun program kerja, Rakerda yang melibatkan seluruh anggota ini, juga bertujuan untuk merumuskan usulan-usulan terkait SDM kepariwisataan umumnya dan industri perhotelan khususnya yang akan disampaikan pada Rakernas IHGMA yang akan diselenggarakan pada 4-6 Mei 2018 mendatang di Jogjakarta,”ujarnya.

Rakerda ini juga diisi dengan seminar motivasi tentang kepemimpinan yang dikaitkan dengan tema Rakerda agar para General Manager Hotel dalam memimpin bisnisnya di Bali senantiasa memperhatikan dan peduli terhadap adat budaya, lingkungan dan alam Bali.

Dorongan Gubernur untuk SDM Pariwisata Yang Berkualitas
Sementara itu soal kualitas SDM Pariwisata juga disampaikan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Beliau mendorong “Indonesian Hotel General Manager Association/IHGMA” untuk membantu menguatkan sumber daya manusia setempat pada sektor pariwisata.

Ni Luh Putu Yati Artini, GM Swissbellinn Legian, penerima sertifikat Ahli Perhotelan (Level 8), Wisnu Al Bataafi, Ketua Umum DPP IHGMA dan Perwira Duta, Hotel Manager Bali Nusa Dua Hotel, penerima sertifikat Ahli Perhotelan (Level 8)

“Saya ingin SDM kita punya semangat dan daya juang untuk meraih kesempatan dalam berbagai bidang, termasuk di sektor pariwisata,” kata Pastika. IHGMA merupakan sebuah asosiasi yang mewadahi para general manager hotel Indonesia. Di Bali, IHGMA dibentuk dua tahun lalu dan saat ini beranggotakan 300 “general manager/GM”.”Kami mengapresiasi keberadaan IHGMA sebagai bagian penting dalam penguatan posisi SDM Bali pada sektor pariwisata,” ucapnya.

Pastika juga berharap, IHGMA Bali tidak hanya berkarier di Bali, Pastika mendorong anggota IHGMA mulai mengembangkan karier pada 10 daerah tujuan wisata yang tengah digarap pemerintah pusat.

Sementara itu, Ketua IHGMA Bali I Nyoman Astama mengatakan jumlah orang Bali yang sukses meniti karier hingga level GM memang belum terlalu banyak dan sebagian besar masih dipegang orang asing. “Dari 1.000 orang GM hotel, tercatat baru sebanyak 300 orang yang orang Bali,” ujarnya.

Namun, dia optimistis melalui peningkatan kompetensi, ke depannya akan lebih banyak lagi orang Bali yang menempati posisi GM di hotel. “Yang jelas, IHGMA bertekad mewujudkan cita-cita agar orang Bali bisa menjadi tuan di rumah sendiri,” kata Astama. (*)