Damaskus – Sebanyak 28 pesawat tempur Angkatan Udara Israel dikerahkan untuk menggempur wilayah Suriah pada Kamis (10/5).
Merilis dari kantor Kementerian Pertahanan Rusia, Israel mengerahkan jet tempur F-15 dan F-16 dan menembakkan 60 misil udara-darat. Selain itu Israel juga menembakkan 10 misil taktis dari darat ke darat.
Sumber menyebutkan, lebih dari separuh misil berhasil dilumpuhkan oleh sistem pertahanan Suriah. Namun sisanya berhasil menghantam sasaran dan menimbulkan korban jiwa.

Data dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyebut, serangan yang dilancarkan pada malam hari itu telah menewaskan sedikitnya 23 orang.
“Korban tewas termasuk lima tentara rezim Suriah dan 18 korban lainnya berasal dari pasukan sekutu,” kata badan pengawas tersebut, Kamis (10/5/2018).
Di Suriah terdapat ribuan pasukan dari Lebanon dan Iran, kelompok yang didukung Afghanistan dan Pakistan.
Seperti yang diberitakan The New Arab, serangan yang dilancarkan Israel menargetkan markas militer Iran di Suriah. Serangan ini adalah balasan atas serangan terdahulu yang dilancarkan tentara Iran terhadap tentara Israel di Dataran tinggi Golan. Kala itu militer Iran disebutkan telah menembakkan 20 roket dan rudal ke posisi tentara Israel.
Banyak pihak telah mengecam aksi saling serang yang dilancarkan dua negara berseteru itu di wilayah Suriah. Di antaranya Rusia dan Perancis yang mendesak semua pihak untuk menahan diri. Jerman, yang lebih menyalahkan Iran karena dianggap melakukan tindakan “provokasi” mengharap tidak ada serangan lanjutan dari kedua pihak yang akan menimbulkan eskalasi.
Serangan udara yang dilakukan Israel pada Kamis lalu menjadi yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir dan yang terbesar terhadap Iran.(*)
(sumber : Kompas.com)

