Pasca Bom Beruntun di Kota Pahlawan, Puspem Badung Diperketat

589

BADUNG – Pasca peristiwa serangan bom beruntun di Surabaya yang dijuluki kota Pahlawan, pintu masuk Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung pada, Selasa (15/5) dijaga ketat oleh petugas security dan dibantu oleh Satuan Polisi Pamong Praja.

Kasat Polisi Pamong Praja Kabupaten Badung, IGAK Suryanegara menjelaskan bahwa pengamanan di pintu masuk Puspem Badung sudah berlaku sejak kemarin. Hal ini, kata dia, sebagai pencegahan mengantisipasi adanya tindakan yang tidak diinginkan.

“Kitakan tidak tahu ada yang dendam dengan kita,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler pada, Selasa (15/5) di Badung.

Menurutnya, pasca bom beruntun yang menyerang kota Surabaya sistem keamanan dan patroli di wilayah Badung ditingkatkan dengan penambahan personil. Badung yang diketahui sebagai pusat pariwisata maka pengamanan objek vital sangat diperlukan. 2.000 personil Pol PP dikerahkan untuk melakukan pengamanan di setiap titik yang menjadi objek vital.

“Untuk di Kuta Selatan dan Kecamatan Kuta itu kita jaga 24 jam. Sedangkan untuk wilayah Kuta Utara tim kita (Pol PP) hanya sampai jam 12 malam. Sementara untuk jam 12 malam sampai pagi itu Linmas yang jaga,” ujarnya.

Namun untuk Puspem Badung dikerahkan 60 orang personil Pol PP yang dibagi dalam tiga shift penjagaan yakni waktu pagi 20 orang, sore 20 orang, dan malam hari 20 orang.

Pantauan di lapangan, tampak sejumlah security sibuk melakukan pengecekan terhadap sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang masuk ke Puspem Badung. Menariknya, pengecekan ini hanya berlaku bagi kendaraan yang berplat hitam milik pengunjung. Sedangkan untuk kendaraan berplat merah dan pegawai itu luput dari pemeriksaan. Menanggapi hal tersebut Kasat Pol PP menjelaskan bahwa untuk pegawai hanya disuruh untuk menurunkan kaca mobil dan dan membuka penutup wajah.

Meski penjagaan pintu masuk Puspem Badung tidak seperti pintu masuk kantor pemerintahan lain yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian yang bersenjata lengkap, namun standar dan protap yang digunakan tetap menggunakan alat metal detektor dan pendeteksi bahan peledak lainnya.

Untuk setiap kendaraan roda empat yang masuk ke Puspem akan dicek menggunakan alat metal detektor dan dan pendeteksi bahan peledak. Hal yang sama juga berlaku bagi kendaraan roda dua. Sadel motor diperiksa dan tas bawaan pengunjung juga akan digeledah.(*)

Laporan: Saverinus Suryanto