KUALA LUMPUR – Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyebut Malaysia dibebani utang lebih dari 1 triliun ringgit atau Rp3.593 triliun akibat pemerintahan Najib Razak, politikus yang kini tengah dihadapkan pada penyelidikan dugaan korupsi.
Berkampanye menentang peningkatan biaya hidup dan skandal korupsi miliaran dolar yayasan 1Malaysia Development Berhad (1MDB), Mahathir yang kini berusia 92 tahun memimpin koalisi oposisi melengserkan aliansi tak terkalahkan Najib dalam pemilu 9 Mei.
“Kita melihat keuangan negara, contohnya, disalahgunakan sehingga kita saat ini menghadapi utang yang telah meningkat hingga satu triliun ringgit,” kata Mahathir dalam pidato perdananya di hadapan staf kantor perdana menteri, Senin (21/5).
Melansir dari kantor berita Reuters, Mahathit mengatakan “Kita tidak pernah dihadapkan dengan masalah seperti ini sebelumnya. Sebelumnya kita tidak pernah menghadapi utang lebih dari 300 miliar ringgit, tapi kini meningkat hingga 1 triliun ringgit.”
Kasus dugaan penyalahgunaan dana 1MDB merongrong Najib sejak Agustus 2015 lalu, saat harian Wall Street Journal melaporkan dugaan aliran dana lembaga sekitar US$700 juta ke rekening pribadi Najib.
Skandal itu dinilai berperan besar dalam kekalahan koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin Najib dan UMNO dalam pemilu kemarin.
Sejak dilantik sebagai orang nomor satu di Malaysia, Mahathir mendesak percepatan penyelidikan 1MDB. Sementara itu, Najib selalu menampik terlibat dalam kasus tersebut.(*)
(sumber : CNNInternasional)

