MANGUPURA – Paiketan Krama Bali (PKB), bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila, Jumat (1/6) malam menggelar hari ulang tahun perdananya.
Dalam acara yang diselenggarakan di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung tersebut dihadiri sejumlah tokoh-tokoh Bali seperti Penglingsir Puri se Bali, FKUB Propinsi Bali, serta sejumlah pejabat se Kabupaten/Kota se Bali.
Ketua Paiketan Krama Bali, AA Suryawan Wiranatha, M.Sc, Ph. D mengungkapkan, PKB ini dulunya bernama Aliansi Tokoh Masyarakat Bali (ATMB) yang sempat getol menolak adanya penayangan joged jaruh di berbagai tempat di Bali.
“ Dapat kami sampaikan perjalanan pembentukan Paiketan Krama Bali yang sempat gagal terbentuk namun akhirnya saat ini bisa diwujudkan. Dasar dari pembentukan PKB ini adalah melihat dari beberapa situasi ekonomi, sosial, budaya, agama dan lingkungan di bali dalam beberapa dekade terakhir ini, hal tersebut menimbulkan keprihatinan banyak pihak akan dampak yang terjadi terhadap wangsa Bali apa bila tidak dilakukan usaha-usaha pembenahan serius kedepannya agar lebih baik . Rasa keprihatinan itulah yang menyebabkan berkumpulnya sejumlah tokoh-tokoh Bali dari berbagai profesi dan dari berbagai keahlian. Pada awalnya sebelum PKB ini terbentuk hanya dilakukan dengan sejumlah diskusi di media sosial yang bernama Love Bali Forum yang saat itu getol mendukung dipilihnya Desa Adat yang diakui di Bali,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, meski aspirasi Love Bali Forum ini gagal menyampaikan agar dipilihnya Desa adat sebagai Desa yang diakui di Bali, namun forum ini terus berkembang menjadi ATMB dengan perjuangan penolakan reklamasi Teluk Benoa.
“ATMB yang berdiri sejak tahun 2014 ini lalu bermetamorfosis menjadi Paiketan Krama bali pada tahun 2017 lalu. Adapun kegiatan yang sudah dilakukan PKB ini diantaranya melakukan Dharmatula ke kelompok Yoana di Bali dan memfasilitasi dalam pembentukan forum komunikasi. Selain itu dalam kegiatan sosial kami juga memberikan bantuan ke pada para warga yang terdampak erupsi Gunung Agung dan kegiatan yang paling terbaru adalah lomba untuk anak muda Bali yakni bertajuk Arjuna Digital dengan mengisi konten budaya Bali,” paparnya.
Pihaknya juga berterimakasih kepada Pemkab Badung atas fasilitasi HUT Ke 1 PKB tersebut bisa terselenggara di Kabupaten Badung.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta yang telah memberikan fasilitas serta suport terhadap keberadaan paiketan ini,”ungkapnya.
Pembina Paiketan Krama Bali, Prof. Dr. Rahyuda mengatakan, perjalanan organisasi ini masih panjang. Satu tahun sudah berlalu dalam semangat yang sama melahirkan niat mulia matahari paiketan.
“Paiketan yang ditempa oleh kegundahan dan kegelisahan akal dan budi, dari berbagai kelompok bergabung mengkristal menjadi Paiketan Krama Bali. Kami sebagai lembaga sosial yang dapat dipercaya berjuang demi kepentingan wangsa Bali berdasarkan prinsip kemitraan , pemikir-penggagas, pengamat dan pembelajaran serta pemberdayaan wangsa Bali,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Ida Bagus Anom Bhasma mewakili Bupati Badung mengatakan, kegiatan HUT ini diharapkan bisa menjadi momentun menjaga persatuan dan kesatuan semeton Krama Bali dalam menjaga adat serta budaya di Bali.
“Tentunya paiketan pasemetonan ini tentunya juga sebagai wadah dalam menyalurkan aspirasi warga sehingga dapat menjadi forum penyampaian pendapat untuk memajukan serta mensejahterakan masyarakat Bali. Sekali lagi kami mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan selamat atas HUT Paiketan Krama Bali Ke 1, “paparnya. (*)
Laporan: Remigius Nahal



