DENPASAR – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali dari Koalisi Rakyat Bali (KRB) I Ketut Sudikerta melakukan sosialisasi di Tabanan tepatnya di Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Sosialisasi tersebut dikemas dalam acara kampanye dialogis yang diikuti oleh Tim KRB Provinsi Bali, KRB Kabupaten Tabanan, para pengurus partai pendukung Tabanan, relawan Mantra-Kerta. Hadir dalam acara itu sekitar ratusan orang yang terdiri dari para ketua subak, tokoh masyarakat setempat. Acara simakrama diawali dengan persembahyangan bersama di Pura Alas Tumbal. Sebelum memulai simakrama, Sudikerta mengucapkan selamat hari raya Galungan dan Kuningan dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan kepada masyarakat Desa Tibubiu.
Dalam kesempatan ini Sudikerta menyampaikan visi misi dan program kerja yang diusung oleh Paslon Mantra-Kerta. Sudikerta mengatakan, di Tabanan perlu ditingkatkan SDM, terutama di bidang pertanian dan peternakan. SDM bisa ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan sehingga kualitasnya bisa mencapai standar.
“Untuk mencapai kualitas SDM yang baik, maka harus melalui pendidikan formal dan pelatihan ketrampilan. Dalam program Mantra-Kerta yakni Nawacandra, seluruh biaya pendidikan akan gratis mulai dari SD hingga SMA. Ini bertujuan untuk mencapai kualitas SDM yang baik,” ujarnya.
Dari 9 program unggulan Nawacandra ada 4 program pro rakyat yang tidak membebani masyarakat yakni dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, dan yadnya. Keempat program tersebut biasanya disebut dengan 4G atau 4 gratis. Tidak dipungut bayaran sepeser pun karena menyangkut dengan kebutuhan dasar atau hajat hidup orang banyak. Dalam implementasinya, seluruh masyarakat akan diberikan kartu Nawacandra. Untuk bidang pendidikan maka akan mendapatkan Kartu Pintar Nawacandra. Untuk kesehatan, warga akan mendapatkan Kartu Sehat Nawacandra. Untuk bisa pertanian, warga akan mendapatkan Kartu Tani Nawacandra. Untuk bidang upacara adat dan agama maka akan mendapatkan Kartu Yadnya Nawacandra. Masyarakat yang memiliki kartu tersebut akan menerima haknya seperti pendidikan gratis, pengobatan gratis, mendapatkan pupuk subsidi, dan upacara yang meringankan.

Menurut Sudikerta, untuk warga yang kurang mampu, program pro rakyat ini sangat membantu bagi masyarakat Bali. Program yadnya tersebut dapat membantu masyarakat dalam melunasi utang kepada sang pitara. Program yadnya ini adalah program yang diusung oleh Paslon Mantra-Kerta yang termasuk di dalamnya adalah ngaben, nyekah, metatah massal tanpa biaya. Yadnya ini sendiri dapat diadaptasi oleh kegiataan keagamaan yang lain di Islam, Kristen, dan Budha.
Sudikerta juga mengingatkan kembali agar saat melakukan yadnya, tidak berlebihan dan sederhana. Yadnya sederhana tersebut dilakukan namun tidak mengurangi dari makna yadnya itu sendiri. Tabanan yang merupakan lumbung padi di Bali, maka program yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Tabanan adalah program pemberian pupuk organik tanpa biaya kepada para petani di Tabanan dan seluruh Bali. (*)
Laporan : Axelle Dhae


