Badung, Theeast.co.id –Pemerintah Kabupaten Badung menggelar lomba mancing tradisional air deras. Lomba ini dilaksanakan di aliran cabang Sungai Ayung Banjar Bucu, Desa Darmasaba, Minggu, (1/7).
Hadir dalam kesempatan tersebut Kadis Perikanan Kabupaten Badung Putu Oka Swadiana, Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Desa Darmasaba Nyoman Sukendra, perwakilan OPD terkait serta tokoh masyarakat setempat.
Pembukaan lomba mancing tradional air deras ini ditandai dengan penebaran ikan lele oleh Kadis Perikanan Kabupaten Badung bersama Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Desa Darmasaba Nyoman Sukendra.
Dalam sambutannya Bupati Badung yang dibacakan kepala Dinas Perikanan Putu Oka Swadiana menyampaikan apresiasi kepada seluruh tokoh masyarakat dan peserta lomba mancing yang sudah meramaikan kegiatan mancing air deras.
“Kegiatan mancing ini secara tidak langsung ikut menjaga kebersihan saluran irigasi subak yang ada. Dan hal ini juga merupakan wujud nyata masyarakat ikut menjaga sungai sebagai tempat suci serta sebagai sumber kehidupan masyarakat luas,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan potensi sumber daya perikanan di Badung selain di wilayah laut juga mencakup wilayah darat. Wilayah darat ini berupa sektor perikanan dengan komoditi berupa ikan lele, gurami, karper, nila, mujair.
“Perikanan darat ini merupakan pangsa pasar yang tidak bisa kita abaikan bisa kita lihat menjamurnya kuliner dengan bahan lele, gurami, mujair. Selain itu pemanfaatan perikanan ini dapat kita sinergikan dengan mengembangkan pariwisata rekreasi dan wisata air yang ujungnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” papar Oka Swadiana.
Sementara itu Ketua Panitia Lomba Mancing Tradisinal Anak Agung Kusuma Yudha melaporkan Lomba Mancing Tradisional di aliran sungai bertempat di aliran sungai Ayung Wilayah desa darmasaba Kecamatan Abiansemal mengambil tema ‘Budaya Perikanan Mewujudkan Masyarakat Yang Sehat dan Cerdas, “Tujuan Lomba yang dilaksankan di aliran sungai akan berdampak terhadap kebersihan lingkungan sehingga konsep lama ysng mengatakan sungai merupakan tempat pembuangan sampah akan berubah menjadi paradigma baru yakni sebagai tempat suci “angamet tirta amertha ring sumber air” sekaligus tempat kehidupan masyarakat petani, lapornya. Hadiah lomba mancing tradisional akan diberikan pada saat penutupan pameran Gerakan Budaya Perikanan pada hari Kamis 26 juli 2018 di lapangan Mengwi. (REMI)