Gunung Agung Muntahkan Lava Pijar, Penyebabnya Ini

432

Semarapura, Theeast.co.id — Gunung Agung di Bali mengalami Erupsi pada 21.04 WITA, Senin (2/7). Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi ± 7 menit 21 detik.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan erupsi bersifat eksplosif melontarkan batu pijar karena ada tekanan dari dalam kawah.

“Erupsi bersifat eksplosif melontarkan batu pijar karena ada tekanan dari dalam kawah. Sifat magma yang lebih cair dibandingkan letusan tahun lalu juga menyebabkan mudahnya terjadi lontaran batu pijar,” tutur Sutopo dalam keterangan tertulis, Senin (2/7).

Lontaran lava pijar teramati keluar kawah mencapai 2 kilometer. Akibat erupsi tersebut hutan di sekitar Gunung Agung terbakar di beberapa bagian.

“Lontaran lava pijar dari puncak Gunung Agung ke lereng bagian timur hingga timur laut ke daerah Culik dan Dukuh di Kabupaten Karangasem. Selain itu juga mengarah ke bagian barat dan selatan. Akibatnya hutan di puncak kawah terbakar cukup luas,” tambah Sutopo.

Saat ini status Gunung Agung masih tetap Siaga atau level 3 dengan radius berbahaya 4 kilometer dari puncak kawah. Masyarakat di sekitar melakukan evakuasi secara mandiri.

“Masyarakat yang melakukan evakuasi dihimbau tidak keluar dari wilayah Kabupaten Karangasem tetapi cukup berada di daerah KRB II agar memudahkan penanganan pengungsi. BNPB dan BPBD terus berkoordinasi dengan PVMBG, BMKG dan pihak-pihak lainnya,” tutup Sutopo. (*)