Denpasar, Theeast.co.id — Pemerintah pusah akan mengerjakan 8 proyek strategis nasional di Bali.
Anggota DPRD Bali dari Komisi III Kadek Diana menjelaskan, ada delapan proyek infrastruktur jalan di beberapa wilayah di Bali akan dikerjakan mulai tahun 2019 -2020. Pembangunan infrastruktur tersebut masuk dalam proyek strategis nasional.
“Anggarannya bersumber dari APBN,” ujarnya di Denpasar, Jumat (27/7).
Menurut Diana, sejumlah proyek besar itu sudah dikoordinasikan
dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Vlll (Surabaya – Bali) di Surabaya, Kamis (26/7) kemarin.
Beberapa anggota dewan yang hadir dalam kordinasi tersebut antara lain IGA Diah Werdhi Srikandi WS, Wayan Adnyana, Wayan Kariarta, Gde Ketut Nugrahita Pendit, Kadek Nuartana dan Nyoman Laka.
Kadek Diana menjelaskan, proyek strategis nasional itu untuk mengurai kemacetan di Bali, juga untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan pertanian di beberapa daerah di Bali.
Delapan proyek strategis nasional tersebut adalah pembangunan shortut 3 dan 4.
Tujuannya untuk menyelesaikan kemacetan di Kawasan Bedugul, meningkatkan konektivitas Bali Utara – Bali Selatan, dan mendukung pertumbuhan sektor pertumbuhan sektor pariwisata dan pertanian di kawasan Bedugul.
Proyek lainnya adalah pelebaran jalan Teges-Ubud-Tampak Siring-Istana Presiden.
Tujuannya untuk menata infrastruktur jalan menuju Istana Presiden, Pelebaran Jalan Jimbaran-Uluwat, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan menuju standar jalan nasional, Pembangunan Underpass Simpang Pesanggaran, Denpasar Selatan, untuk menyelesaikan kemacetan di Simpang Pesanggaran (Akses Pelabuhan Benoa).
Selain itu ada juga rencana pembangunan Underpass Gatot Subroto, Denpasar untuk mengurai kemacetan di jalan Gatot Subroto; Pelebaran Jalan Klungkung-Ulundanu-Penelokan, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan menuju standar jalan nasional, Pembangunan WRR tahap III untuk meningkatkan konektivitas kawasan Bali Selatan; dan perbaikan Geometrik Tanjakan Brina, yang bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan.
Kadek Diana berharap semua rencana proyek tersebut bisa direalisasikan. “Semoga semua rencana program ini dapat direalisasikan, tentunya dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran dalam APBN kita,” katanya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali ini juga menyebutkan tiga proyek strategis nasional di Bali yang sedang dikerjakan maupun akan dikerjakan secara multiyears pada tahun 2018-2019. Pertama, pembangunan jalan baru ruas Batas Kota Singaraja – Mengwitani.
“Targetnya 1,9 km, DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggran) Rp165.532.871.000. Progresnya Juli 2018 proses lelang, dan target selesai selesai 31 Desember 2019,” kata Kadek Diana.
Kedua, pelebaran Jalan Denpasar-Tuban (Tukad Teba), dengan nilai kontrak Rp181.297.991.000. “Taget 2,25 km. Progres Juli 2018 sudah 45,86 persen, dan target selesai 31 Desember 2018,” jelasnya.
Ketiga, pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai. dengan nilai kontrak Rp209.701.000.000. “Taget 0,712 km. Progres Juli 2018 sudah 84,42, dan ditargetkan selesai ada 20 Oktober 2018,” pungkasnya. (Axelle Dhae)

