Denpasar, Theeast.co.id — Tahapan Pemilihan umum (Pemilu) untuk memilih anggota Legislatif atau yang biasa disebut Pileg sudah memasuki tahapan pendaftaran oleh Partai Politik peserta Pemilu 2019.
Mulai dari KPU Pusat hingga KPUD di tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota sudah menerima berkas Calon Anggota Legislatif yang maju untuk menduduki kursi parlemen 2019.
Di Provinsi Bali sendiri, berdasarkan hasil input dan verifikasi KPUD-nya, tercatat sebanyak 589 caleg mendaftar melalui 16 partai politik peserta.
Walaupun masih ada lagi jadwal, penyusunan dan penetapan DCS DPRD Provinsi Bali sendiri akan berlangsung mulai tanggal 8 Agustus-12 Agustus 2018.
Namun, geliat semangat dari masing-masing kandidat sudah mulai nampak untuk ditunjukan kepada masyarakat bahwa mereka siap bertarung untuk menjadi penyambung lidah rakyat lewat jalur parlemen demi memperjuangkan kesejahtraan hidup dan nasip bangsa ini di kemudian hari.
Dari jumlah 589 caleg mendaftar melalui 16 partai politik peserta terdapat salah satu nama yang maju lewat Partai Golkar.
Nama itu sepertinya tak asing lagi ditengah masyarakat Bali, terlebih khusus bagi mereka para pencari keadilan.
Pengacara Togar Situmorang S.H,. M.H,. M.AP, itulah nama yang dimaksud. Dia adalah salah satu dari sekian banyak kandidat yang tampil di Pileg 2019 untuk menduduki Dewan Perwakilan Rakyak (DPRD) Bali untuk masa bakthi 2019-2024 yang akan datang.
Putra asal Batak itu maju lewat jalur partai Beringin besutan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Advokat kawakan Togar Situmorang kian memantapkan langkah sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD Bali mewakili dapil Denpasar.
Ditemui di kantornya di Jalan Bay Pass Ngurah Ray, Sanur, Denpasar pada Jumat (27/7), pemilik nomor urut 7 Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Golkar untuk DPRD Bali ini menjelaskan bahwa tekadnya ingin maju menjadi anggota DPRD Bali karena rasa cintanya terhadap tanah Dewata.
Menurutnya, Bali sebagai tempat yang telah memberikannya banyak rejeki, harus bisa berbuat sesuatu demi kejayaan Bali di masa yang akan datang.
Walaupun berasal dari luar daerah, ia tak sedikitpun gentar untuk bisa bersaing bersama putra Bali yang lainnya. Bagi Togar Situmorang toleransi di Bali begitu indah.
Dirinya mengibaratkan seperti pelangi, bahwa kehadirannya di bursa Caleg dari Partai Golkar untuk Pileg 2019 memberi warna terbaru bagi pesta Demokrasi di Pulau Dewata.
Berbagai kerja politik dan kerja sosial mulai dilakukan oleh pemilik Kantor Hukum Togar Sitomorang ini.
Salah satunya ialah melakukan pengabdian dengan memberikan bantuan advokasi hukum gratis kepada masyarakat yang kurang mampu yang sedang berurusan dengan permasalahan hukum.
Ia juga membantu pengurusan berbagai dokumen hukum seperti pengurusan akta kelahiran bagi anak-anak yang belum mempunyai dokumen ini. Ia juga memberi perhatian besar pada pelaku UKM dengan membantu pengurusan izin.
Hal itu dikuatkan pula dengan aktif mensosialisasikan tata cara pengurusan izin usaha pelaku UKM sehingga mereka juga bisa mengakses bantuan dana pengembangan usaha yang telah disiapkan pemerintah bagi UKM yang sudah punya legalitas jelas.
Terkait strategi pemenangan untuk meraup suara, Togar mengaku akan bersinergi dan bahu membahu dengan caleg lainnya dari Golkar baik yang maju ke DPRD Kota Denpasar maupun caleg DPR RI.
Untuk caleg DPR RI ia akan berjuang bersama dengan Ketua DPD I Partai Golkar Bali I Ketut Sudikerta yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Bali.
Tujuan besar dari Penasehat Hukum
Pasangan Mantra-Kerta ini lebih khususnya untuk mengawasi jalannya pemerintahan Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali terpilih I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) dengan memberikan kritik konstruktif serta gagasan dan kerja nyata demi pembangunan Bali.
Janji hati dari pria kelahiran Jakarta 18 Agustus 1966 ini jika kelak terpilih ialah akan bekerja sebaik-baiknya sebagai pengawas jalannya pekerjaan eksekutif di Bali.
Jika terpilih sebagai anggota DPRD Bali, nantinya Togar mengaku ingin duduk di Komisi I DPRD Bali yang salah satunya membidangi hukum dan pemerintahan.
Ia melihat sejumlah aspek dalam penegakan hukum di Bali masih bermasalah. Pelanggaran terhadap peraturan pemerintah daerah juga masih kerap terjadi. 
Di sela-sela kesibukan sebagai advokat, Togar juga saat ini tengah menyelesaikan disertasi di Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Universitas Udayana (Unud).
Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan baik juga penyuluhan kesadaran hukum kepada masyarakat.
Penulis: Remigius Nahal