Denpasar, Theeast.co.id – Pulau Bali dan Lombok kembali diguncang gempa, Minggu malam (5/8). Gempa berkekuatan 7,0 skala richter tersebut terjadi di Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat dengan waktu gempa pukul 18:46:35 WIB dengan lokasi di 8.37 LS, 116.48 BT, dengan kedalaman 15 kilometer di bawah permukaan bumi. Kepala BMKG Wilayah III Denpasa Muhamad Taufik Gunawan mengatakan, gempa yang terjadi sangat berpotensi tsunami. Namun prakiraan tsunami sudah dipetakan sedemikian rupa untuk menghindari korban jiwa. “Kita tidak berharap terjadinya tsunami. Kalau pun nantinya terjadi, sudah ada pemetaan pergerakan tsunami. Kami berharap masyarakat bisa mengikuti arahan petugas, dan tidak perlu panik, karena peta tsunami sudah ada. Jadi hindari wilayah yang berpotensi tsunami,” ujarnya.
Berikut ini peta potensi tsunami antara lain di Lombok barat bagian utara dengan status waspada tsunami. Lokasi lain adalah Lombok timur bagian utara dengan status waspada. Waktu tiba gelombang pun dapat berbeda-beda karena gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar. Estimasi kedatangan gelombang tetap pada malam ini, Minggu (5/8) mulai pukul 18.48.35 Wita hingga batas waktu beberapa jam ke depannya.
Untuk kondisi terkini di Bali, masyarakat di Kota Denpasar, tetap berada di luar rumah hingga saat ini. Mereka umumnya waspada karena gempa yang dirasakan cukup lama dan guncangan sangat besar. Sekalipun belum ada laporan resmi soal kerusakan, namun pantauan di lapangan menunjukkan, banyak reruntuhan kecil-kecil terjadi dimana-mana. Di Gereja Katedral Denpasar misalnya, banyak material runtuh akibat gempa besar tersebut. “Beberapa pecahan tembok dan plafon berjatuhan, tidak ada korban jiwa karena perayaan sudah selesai,” ujar salah seorang petugas gereja bernama Patris.
Kondisi terkini lain adalah macetnya beberapa ruas jalan di Kota Denpasar. Jalan By Pass Ngurah Rai misalnya, terjadi kemacetan panjang mulai dari Padanggalak hingga Benoa. Hal terjadi karena banyak tiang listrik bertumbangan di jalanan. Petugas saat ini sibuk mengalihkan lalulintas ke ruas jalan alternatif, dan sementara petugas PLN dibantu warga membenarkan kabel PLN yang berserakan di jalanan. (Axele Dhae)