ForBali Minta Ketua DPRD Bali Jelaskan Siapa Pemilik Bisnis Demo Tolak Reklamasi Teluk Benoa

553

Denpasar,Theeast.co.id – Aktifis Forum Rakyat Bali (ForBali) tolak reklamasi Teluk Benoa mempertanyakan sikap Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama yang mengeluarkan pernyataan tentang binis demo di balik penolakan reklamasi Teluk Benoa. Koordinator ForBali Wayan Gendo Suardana mengatakan, pernyataan Ketua DPRD Bali pada intinya menyebutkan, yang paling dirugikan dari pernyataan Gubernur terpilih, I Wayan Koster adalah para pemilik bisnis demo. “Ketua DPRD Bali dengan jelas menyatakan bahwa dengan adanya pernyataan dari gubernur terpilih tentang penolakan reklamasi Teluk Benoa maka yang dirugikan dari pernyataan tersebut adalah pemilik bisnis demo. Pernyataan tersebut tentu sangat tendensius yang seolah menyatakan aksi demonstrasi sebagai bisnis. Untuk membuat semakin terang-benderang tentang maksud tudingan tersebut, ForBALI meminta penjelasan yang lebih terang dan terbuka siapa pebisnis demo yang dimaksud dan penjelasan yang lebih penting juga adalah apakah maksud dari pernyataan tersebut ditujukan kepada gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa atau tidak. Untuk membuat terang penyataan tersebut maka tiada pilihan lain selain kami meminta penjelasan dari Ketua DPRD Bali,” ujarnya di Denpasar, Minggu (25/8).

Menurut Gendo, pernyataan Ketua DPRD Bali tentang bisnis demo itu sangat tidak patut setelah yang bersangkutan diam dan tidak responsif dengan gerakan Rakyat Bali penolak reklamasi selama lebih dari 5 tahun, dan dengan tanpa malu yang bersangkutan memberikan keterangan yang dapat membuat bias tafsir dan menimbulkan syak wasangka terhadap gerakan rakyat selama ini. Pernyataan bisnis demo seolah-olah menempatkan bahwa yang bersangkutan bukan bagian dari berlarut-larutnya masalah ini. “Seharusnya dia (Adi Wiryatama) malu karena selama ini diam dan tidak berdaya dalam upaya menghentikan reklamasi di Teluk Benoa. Padahal dia punya jabatan dan kewenangan yang diatur hukum. Parahnya, pada titik akhir dia malah terkesan mencari pembenaran-pembenaran yang pada titik tertentu dapat bias tafsir. Kami duga tafsir akibat pernyataan itu dapat mendiskreditkan gerakan rakyat yang selama ini tulus berkorban dan berjuang demi Teluk Benoa,” ujar Gendo.

Menurut Gendo, seluruh aktifis tolak reklamasi Teluk Benoa menyesalkan pernyataan Ketua DPRD Bali soal bisnis demo. “Oleh karena itu, sekali lagi kami meminta dengan hormat kepada yang bersangkutan untuk memberikan penjelasan terbuka mengenai pernyataan tersebut, terutama tentang siapa atau pihak mana yang dimaksud sebagai pebisnis demo yang akan dirugikan dengan sikap penolakan reklamasi yang dinyatakan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali terpilih,” ujarnya.(Axele Dhae)