Atambua, Theeast.co.id, – Biliar atau bola sodok merupakan salah satu cabang olahraga yang masuk dalam kategori cabang olahraga konsentrasi. Untuk meraih prestasi dan hasil maksimal dalam olahraga ini dibutuhkan ketahanan dan pemahaman mental yang benar serta harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang prima. Pemain biliar asal negara Republik Demokrat Timor Leste (RDTL), Nuno Alves Pareira Guteres berhasil menjuarai turnamen Huruk Bulas CUP di Kabupaten Belu daerah perbatasan RI-RDTL. Open turnamen biliar 9 Ball ini dilaksanakan sejak kamis (18/10/2018) hingga Minggu dini hari (21/10/2018).
Brigpol Apolinaris Nuwa, Anggota Kepolisian Belu selaku pihak penyelenggaran turnamen Huruk Bulas Cup menjelaskan ide pelaksanaan kegiatan muncul dari keinginan yang luhur dari keluarganya untuk meningkatkan semangat para pencinta olahraga biliar sekaligus mempererat rasa persaudaraan di kalangan pencinta biliar, Senin (22/10/2018). “Bagi kami sekeluarga persaudaraan dan prestasi dibidang olahraga khususnya biliar itu lebih utama dari uang dan harta kekayaan lainnya. Karenanya kegiatan ini kami biayai sendiri dari rejeki yang Tuhan berikan kepada kami selama ini. Mudah-mudahan Tuhan masih memberikan rejeki kepada kami sehingga dalam waktu dekat kita bisa laksanakan kegiatan serupa dengan jumlah hadiah yang lebih banyak lagi”, ungkap Anggota Polisi yang kerap disapa Naris.
Sementara itu, Ketua panitia turnamen Biliar 9 Ball Huruk Bulas Cup I Atambua, Frankie Lalang menuturkan bahwa kegiatan yang memakan waktu tiga malam berikutan itu sebagai wujud dukungan para pencinta olahraga belliard atas terbentuknya Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) di NTT beberapa waktu mendatang.”Turnamen ini juga kami laksanakan sebagai upaya untuk mencerdaskan masyarakat bahwa Biliar itu bukan arena judi tapi salah jenis olahraga yang bisa diperlombakan mulai dari tingkat daerah Nasional bahkan Internasional”, katanya.
Dijelaskan juga bahwa even open turnamen biliar 9 Ball Huruk Bulas Cup I Atambua merupakan kegiatan perdana yang baru dibuka tahun 2018. Dalam Kegiatan ini melibatkan 64 peserta dari 20 tim Billiar yang berasal dari Timor Leste dan para peserta dari daratan Timor, Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu. “Kegiatan ini menghabiskan angaran kurang lebih dua puluh lima juta Rupiah yang murni berasal dari penyelenggara pak Naris”, ungkap ketua panitia.
Adapun jenis turnamen biliar yang diperlombakan yaitu open kelas dan kelas pemula lokal. Dalam open kelas tersebutlah, Pebeliar Timor Leste Nuno Alves Pareira Guteres membuktikan kehebatannya dihadapan 64 peserta dan ratusan penonton lainnya. Nuno berhasil menaklukan lawannya Dedi Meta atau yang biasa di sapa Dedox dari tim Pasukan Pulang Pagi asal Belu dengan skor 5 : 3 di arena Billiar, depan kediaman tinggal Penyelenggara turnamen, Lolowa, Kelurahan Lidak, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu.
Pebiliar asal Timor Leste ini pun berhasil membawa pulang hadiah tunai sebesar Rp.7.500.000 beserta piala bergilir dan piala tetap. Sementara juara II, Dedox mendapat piala tetap dan uang pembinaan senilai 5 juta Rupiah. Juara III diraih Anton Rainaty dari tim Sepultura Atambua dengan hadiah uang tunai 3 juta Rupiah dan piala tetap serta Juara 4 diraih Egidius Lay alias Egos menerima hadiah uang tunai 2 juta Rupiah dan piala tetap.
Selain itu dalam kelas pemula lokal turnamen Billiar 9 ball Huruk Bulas Cup I Atambua, juara I diraih Godifridus Kono, juara II Jefri Nggeolima, juara III
Ope Lopez dan juara IV Andre Boro dengan hadiahnya berupa uang pembinaan, juara I uang tunai Rp. 700 ribu, juara II Rp. 500 ribu, juara lll dan lV masing-masing uang tunai senilai Rp. 400 ribu.(Ronny)