Atambua, Theeast.co.id – Sebagian ruas jalan hotmix Weluli-Fulur disekitaran lokasi hutan Lamtoromil, kecamatan Lamaknen yang baru saja selesai dikerjakan akhir tahun 2018 ambruk akibat adanya longsoran tanah. Jalan ini merupakan salah satu jalan kabupaten yang merupakan penghubung jalan Provinsi dan jalan Sabuk Merah Perbatasan RI-RDTL di kecamatan Lamaknen, kabupaten Belu.
Berdasarkan pantauan awak media ini melihat bahwa sebagian ruas jalan yang pengerjaannya pada Bulan Juni 2018 ini rusak dan jatuh hingga kedalaman beberapa meter. Pada bagian kiri jalan dari arah Weluli menuju Fulur, sebagian ruas jalan ini mengalami kerusakan yang cukup berat akibat longsoran sedangkan pada bagian kanannya penahan jalan pun mengalami kerusakan yang cukup parah dan mengakibatkan tanah jatuh hingga menutupi sebagian jalan, Minggu (10/02/2019). Hal ini kemudian berimbas pada para pengendara yang melintas jalanan tersebut harus sangat berhati-hati apalagi saat diguyur hujan.
Untuk diketahui bahwa pengerjaan peningkatan ruas jalan Weluli-Fulur dari lapen ke hotmix, menelan anggaran kurang lebih 16,5 miliar rupiah dan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Belu yang telah di alokasikan sejak tahun 2017. Jalan ini dikerjakan sepanjang 4 KM dari persimpangan jalan Weluli hingga daerah Fulur kecamatan Lamaknen. Proyek pengerjaan jalan ini dilaksanakan oleh kontraktor dari PT. Pundi Mas Bahagia (PMB) Atambua.
Kontraktor pelaksana PT Pundi Mas Bahagia, Aciku saat dikonfirmasi oleh awak media ini membenarkan kondisi proyek yang telah diselesaikan oleh pihaknya tersebut, Senin (11/02/2019). Akan tetapi saat ini masih dalam tahap pemeliharaan maka pihaknya akan melakukan perbaikan-perbaikan pada kondisi jalanan yang rusak di hutan Lamtoromil jalan Weluli-Fulur. “Ini disebabkan oleh keadaan alam. Bisa dilihat disana ada longsor. Hal ini yang tidak bisa kita sebagai kontraktor perkiraan. Tapi kami akan tetap melakukan perbaikan-perbaikan dari beberapa waktu lalu sejak kerusakan,” katanya.
Disampaikan bahwa jalan itu sejak dulu memang rawan longsor dan peningkatan jalan hotmix pun baru dikerjakan pada tahun lalu. Terkait dengan penahan yang mengalami kerusakan tersebut juga akibat dari pergerakan tanah sehingga penahan pun harus ikut rusak. “Intinya kita akan tetap lakukan perbaikan. Alat pun sudah saya tinggalkan untuk kerja,” ungkap Aciku. (Ronny)


