Menilik Kehidupan Prajurit TNI Di Tapal Batas Negara

191

Atambua, Theaeast.co.id – Makan nasi berlauk seadanya sudah menjadi hal yang biasa sebagai prajurit TNI di daerah tapal batas. Hidup ditengah masyarakat yang penuh dengan keterbatasan para prajurit terbiasa menjalani berbagai peran di daerah penugasan.

Dari berladang untuk memenuhi kebutuhan pangan, mengajar, sampai mengobati orang sakit,harus mereka lakukan. Hal ini juga dilakukan Satgas Pamtas Yonif Raider 408/SBH diperbatasan RI-RDTL.

Komandan Satgas Yonif Raider 408/sbh Mayor inf Joni Eko Prasetyo, S.I.P mengatakan saat ini mereka tengah mengamankan daerah perbatasan tersebut di sektor timur. Setiap masing masing pos mempunyai wilayah binaan. “Kami selalu menekankan untuk membantu kesulitan masyarakat sekelilingnya, diminta ataupun tidak”. Ujarnya.

Baca juga :  Bali Day by Day Covid-19

Selaku Danpos Damar, Lettu inf Andi Milzam memberi tugas untuk anggotanya agar ikut membantu mengajar di Sekolah Dasar inpres yang ada di wilayah Pos Damar tersebut. Biasanya mereka mengajar pelajaran umum. Saat mengajar mereka juga menyampaikan tentang wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, agar anak-anak di perbatasan memiliki rasa nasionalisme.

Prajurit Dua Moko merupakan salah satu anggota pos Damar yang membantu mengajar di SD inpres tersebut. Kami sangat terpanggil untuk berbagi ilmu pengetahuan terhadap anak-anak di perbatasan”. Ujar Moko saat ditemui ditempat tugas.

Adapun tugas pokok Satgas Pamtas Yonif Raider 408/SBH Sektor Timur adalah mengamankan kedaulatan wilayah darat Indonesia dengan negara Timor Leste, disamping tugas mereka mencegah kegiatan ilegal diwilayah perbatasan. (Tim)

Facebook Comments

About Post Author