Sunday, December 28, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Gubernur dan Para Bupati di Bali akan Pimpin Penyemprotan Massal

DENPASAR, Theeast.co.id – Gubernur Bali I Wayan Koster dan para bupati dan walikota se-Bali akan turun langsung untuk memimpin penyemprotan desinfektan secara massal secara serentak di seluruh Bali. “Penyemprotan dilaksanakan secara serentak pada jam yang sama yakni Minggu (15/3), pada pukul 08.00 Wita,” ujar Ketua Satgas Penanggulangan Korona Bali yang juga Sekda Bali Dewa Made Indra, Sabtu (14/3).

Untuk lokasi dipersilahkan dipilih sendiri oleh masing-masing bupati dan walikota. Namun sebaiknya pilih di tempat keramaian, di titik yang biasa digunakan oleh umum, sarana publik, seperti di pelabuhan, terminal, taman kota, dan sebagainya. Sementara untuk Gubernur Bali I Wayan Koster akan memimpin penyemprotan massal di Pelabuhan Wisata atau Pelabuhan Penyeberangan di Pantai Matahari Terbit Sanur.

Menurut Ketua Satgas, para kepala daerah diminta untuk menjadi contoh bagi masyarakat untuk kebersihan lingkungan. Untuk itu kegiatan ini dilakukan di tempat umum. Mereka juga diminta untuk melakukan aksi nyata, mencuci tangan dan seterusnya, mengajak seluruh stakeholder terkait untuk ikut bersama-sama memerangi Korona.

“Selain menjadi contoh dan teladan hidup sehat, juga Bali ingin menunjukan kepada masyarakat untuk tidak takut, tidak panik, tidak mudah percaya terhadap isu yang beredar yang sesungguhnya banyak hoaks. Hanya otoritas tertentu yang berbicara soal korona,” ujarnya.

Hingga kemarin pertanggal 13 Maret 2020, berbagai rumah sakit di Bali sudah menangani 64 pasien dalam pengawasan (kamar diisolasi). Dari 64 pasien tersebut, hasil laboratorium sudah keluar sebanyak 46 pasien yang dinyatakan negatif dan sudah sembuh.

Saat ini masih ada 17 pasien yang dirawat di beberapa Rumah Sakit di Bali, yang menunggu hasil laboratorium dari Litbangkes Jakarta. Semua Pasien tersebut dalam kondisi stabil dan baik. Memang ada 1 pasien (perempuan) yang meninggal, kebetulan positif COVID-19, namun pasien tersebut memiliki penyakit bawaan yang berat (imported case) yaitu diabetes, gangguan paru-paru, gangguan ginjal, dan hipertensi.

Beberapa hari terakhir juga banyak pemberitaan soal suami dari pasien ini juga dirawat dengan status pasien dalam pengawasan (kamar diisolasi), ternyata hasil laboratorium sudah keluar tanggal 13 Maret 2020, dengan hasil negatif. Padahal suaminya adalah orang terdekat dalam sentuhan terhadap istrinya yang meninggal. Hal ini menunjukkan bahwa COVID-19 tidak mesti menular pada pasien lain yang terdekat yang sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat.

Selain itu, penanganan COVID-19 di Bali dikelola dengan baik sesuai standar Kementerian Kesehatan. Satgas Penanggulangan Corona Virus Disease (COVID-19), yang dituangkan dalam Keputusan Gubernur Bali Nomor: 236/03-B/HK/2020 tanggal 10 Maret 2020 sudah berjalan secara efektif di Bali. Satgas mempunyai tugas terpadu untuk menyelenggarakan kewaspadaan dan penanggulangan COVID-19 secara menyeluruh sesuai protokol penanggulangan COVID-19 dan melaporkan perkembangan setiap hari kepada Gubernur. Satgas dipastikan akan berjalan dengan baik sesuai SOP yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat. “Kami minta agar masyarakat lokal, nasional, dan internasional yang ada di Bali tidak usah khawatir, tidak panik, tetap tenang, dan waspada,” ujarnya.(axelle dae).

Popular Articles