Cegah Penularan Corona, Pawai Ogoh Ogoh Bali Jelang Nyepi Ditiadakan

356
Cegah Penularan Corona, Pawai Ogoh Ogoh Bali Jelang Nyepi Ditiadakan/theeast.co.id

DENPASAR, Theeast.co.id – Gubernur Bali I Wayan Koster akhirnya melarang pawai atau perarakan patung raksasa ogoh-ogoh yang biasa dihelat pada malam sebelum hari raya Nyepi yang jatuh pada tanggal 26 Maret 2020 mendatang. Larangan ini tertuang dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 267/01-B/HK/2020 tertanggal 20 Maret 2020. Instruksi ini ditujukan kepada para bupati dan walikota seluruh Bali, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) seluruh Bali, Majelis Desa Adat (MDA) seluruh Bali para bendesa adat atau para kelian seluruh Bali.

Ketua Satgas Penanggulangan Corona Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, ada tiga point penting dalam instruksi tersebut. Pertama, upacara Melasti, makiyis, tawur kesanga, dan malam pengerupukan dilaksanakan secara terbatas. Hanya para peserta utama saja yakni sebanyak 25 orang. Mereka terdiri dari pemangku, safari dan para pembawa sarana upacara. Kedua, pengarahan Ogoh Ogoh atau pawai ogoh Ogoh yang biasanya dilaksanakan pada malam sebelum Nyepi tidak dapat dilaksanakan dalam bentuk apa pun dan dimana pun.

“Ini berlaku di seluruh Bali tanpa kecuali. Ogoh Ogoh tahun ini ditiadakan,” ujarnya. Artinya, baik di tingkat desa adat maupun di banjar-banjar di seluruh Bali agar dilarang keras melakukan pawai ogoh ogoh. Ketiga, dengan dikeluarkannya instruksi ini maka ketentuan dalam angka 6 huruf b dalam surat edaran bersama antara PHDI Bali, MDA Bali, dan Pemprov Bali tidak diberlakukan lagi atau dibatalkan.

Menurut Dewa Indra, tujuan dari instruksi ini adalah untuk meminimalisir penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang sekarang lagi marak di Bali. Saat ini Bali merawat 90 orang pasien. Dari jumlah tersebut, sudah ada 69 orang yang sampelnya sudah keluar. Dimana 68 orang dinyatakan negatif dan 1 orang dinyatakan positif dan sudah meninggal dunia. Sisanya saat ini sebanyak 21 orang yang belum keluar hasil lab dari pusat. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit di Bali. Terbanyak berada di RSUP Sanglah Denpasar sebanyak 11 orang.(axelle dae).