DENPASAR, Theeast.co.id – Satgas Penanggulangan Covid19 Bali mengatakan, Bali adalah salah satu provinsi yang tercepat mendistribusikan seluruh Alat Pelindung Diri (APD) ke seluruh rumah sakit di Bali. Ketua Satgas Penanggulangan Covid19 Bali Dewa Made Indra mengatakan,
APD bantuan pemerintah pusat. Namun Bali adalah provinsi pertama yang langsung mendistribusikannya ke RS-RS. “Usai diserahterimakan di Bandara Ngurah Rai, tim Satgas langsung mendistribusikannya ke seluruh rumah sakit yang ada di Bali. Bali adalah salah satu provinsi yang sangat cepat mendistribusikan seluruh APD. Ini kita lakukan agar para medis di beberapa rumah sakit di Bali bisa menggunakan APD bila sedang menangani pasien yang datang dengan gejala Covid19,” ujarnya di Denpasar, Sabtu (28/3).
Ia menjelaskan, bantuan tersebut tiba di Bandara Ngurah Rai pada 23 Maret 2020 sekitar pukul 15.30 Wita. Namun karena berbagai persiapan upacara Nyepi dan sehari setelah Nyepi masih ditutup untuk sementara waktu. Sebelum diterima Satgas Bali di Ngurah Rai dengan berita acara serahterima, pihak Sekretariat Satgas Covid19 Bali telah berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit rujukan dan seluruh rumah sakit lainnya agar segera mengambil APD sesuai jumlah.
“Begitu APD tiba di Kantor Sekretariat Satgas Bali, maka malam itu juga langsung didistribusikan ke seluruh rumah sakit. Mereka rela antri sampai malam menunggu pembagian jatah. Dan malam itu pun semua sudah terdistribusi dengan baik,” ujarnya. Jumlahnya 4800 unit.
Selain APD, Satgas juga sudah menerima alat Rapid Test. Setelah diterima, alat Rapid juga sudah disebar ke seluruh rumah sakit dan puskesmas. Tujuannya agar para medis yang berada di garis depan bisa diperiksa dengan Rapid Test. Bali akan terus mengupayakan penggunaan PCR dan juga rapid test untuk mempercepat pengujian/tes baik pada PDP maupun ODP, sehingga lebih cepat melakukan penanganan selanjutnya dan kepastian status orang tersebut.
Satgas Bali tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat Bali, untuk tetap waspada bahkan meningkatkan kewaspadaannya karena penyebaran covid-19 ini masih menunjukkan tren peningkatan secara nasional. Covid-19 bukan sesuatu yang bisa ditanggapi dengan remeh, tapi harus dengan kewaspadaan yang tinggi.
“Masyarakat juga kami minta untuk terus mengikuti ajakan dan himbauan pemerintah untuk menjaga jarak satu dengan lainnya, untuk mengurangi interaksi fisik, untuk mengurangi aktivitas-aktivitas di luar rumah. Masyarakat diminta untuk meniadakan segala bentuk kegiatan hiburan dan keramaian yang melibatkan orang banyak. Saat ini sudah waktunya bagi kita untuk tidak lagi mentoleransi keramaian dengan orang banyak karena pemerintah akan semakin tegas untuk melakukan pengawasan unutuk hal ini,” ujarnya.
Ditegaskan kembali, Covid-19 ini mennyebar dari satu individu ke individu lain melalui kontak dekat. Maka jika semua orang Bali bisa menghindari kontak dekat, semua bisa menjaga jarak maka astungkara covid-19 ini tidak akan meluas. Semoga semua lapisan masyarakat bisa memahami kebijakan ini sehingga tidak ada lagi yang mengemukakan argumen dan pandangan lain diluar arahan, kebijakan dan himbauan pemerintah.
“Kami tetap meminta untuk tidak membuat dan menyebarkan informasi-informasi yang tidak benar, menyesatkan dan menambah kepanikan masyarakat. Sudah waktunya aparat hukum mengambil tindakan tegas bagi mnereka yang membuat dan menyebarkan informasi, berita, gambar dan video yang tidak benar yang menambah kepanikan. Untuk itu kami mengajak semua untuk mentaati aturan yang ada,” ujarnya.(axelle dae).


