Friday, December 26, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Inapkan Pasien Positif Corona Asal Timor Leste, 3 Warga Silawan Dikawal Ketat

ATAMBUA, Theeast.co.id – Tiga warga Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu dikawal ketat petugas gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Belu setelah menginapkan beberapa mahasiswa asal Timor Leste yang saat ini sudah diumumkan oleh Pemerintah Timor Leste sebagai pasien positif Covid-19.

Ketiga warga tersebut merupakan anggota keluarga yang tinggal di dalam rumah yang inapkan beberapa mahasiswa asal Timor Leste.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pelaksana gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Belu, Marsel Mau Meta saat ditemui awak media ini di Atambua, Selasa (14/04/2020).

“Kita dapat berita bahwa mahasiswa (asal Timor Leste) ini positif. Saat itupun Kedutaan besar kita disana mulai tracking (lacak) mereka punya riwayat perjalanan ternyata dia,” tuturnya.

Dijelaskan bahwa setelah melakukan pelacakan ternyata mahasiswa asal Timor Leste tersebut awalnya berangkat dari Ambon menuju Surabaya terus lanjut ke Kupang dan kemudian melakukan perjalanan ke Mota’ain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL.

Namun setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata mahasiswa tersebut sempat menginap semalam di salah satu rumah warga di Desa Silawan.

“Setelah tahu bahwa mahasiswa tersebut pernah menginap di Silawan kita gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Belu langsung melakukan penyemprotan disinfektan dan pemeriksaan rapid test,” pinta Marsel Mau Meta.

Pemeriksaan rapid test tersebut dilakukan terhadap 3 warga yang rumahnya diinap dan 5 orang petugas berdasarkan kamera CCTV yang melakukan pelayanan di PLBN Mota’ain terhadap mahasiswa asal Timor Leste yang positif Covid-19 pada tanggal 01 April 2020.

Masing-masing dilakukan pemeriksaan rapid test pada hari Sabtu (11/04) dan Senin (13/04).

Sayangnya, kedelepan orang tersebut dalam jangka waktu hampir dua minggu ini sama sekali tidak dikarantina.

“3 orang (warga yang rumahnya diinap) saat ini dijaga ketat oleh polisi dan dirumahkan. Sementara 5 petugas tidak dilakukan isolasi,” pungkas Ketua pelaksana gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten.

Sementara itu, dr. Batsheba Elena Corputty menerangkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test, kedelapan orang tersebut dinyatakan negatif.

“Kami sudah pergi periksa rapid test untuk 3 orang dan 5 petugas yang memberikan pelayanan terhadap para mahasiswa tersebut di PLBN Mota’ain. Hasilnya non reaktif, masih negatif,” terangnya. (Ronny).

Popular Articles