DENPASAR, Theeast.co.id – Hingga saat ini Bali sudah menggunakan sekitar 18.335 Rapid Test untuk melokalisir penularan Covid19 di seluruh Bali. Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Bali Dewa Made Indra mengatakan, jumlah 18 ribu Rapid Test itu merupakan data kemarin. “Hari ini tentu saja jumlah ini bertambah karena alat rapid test itu terus digunakan setiap hari oleh tim Gugus Tugas dengan perannya masing-masing. Untuk yang hari ini (Selasa, 21/4), alat itu akan terus digunakan sehingga jumlahnya pasti bertambah. Saya belum mendapatkan jumlah yang hari ini,” ujarnya di Denpasar, Selasa (21/4).
Ia mengatakan, seluruh Rapit test itu digunakan untuk kelompok berisiko. Kelompok yang berisi itu adalah para pekerja migran Indonesia (PMI) dan warga yang non PMI tapi melakukan perjalanan keluar negeri.
Kemudian para petugas medis yang merawat para pasien Covid19 di 11 rumah sakit rujukan di Bali dan kemudian kepada orang-orang yang berdasarkan Tracing Contact pernah bersentuhan langsung para pasien yang positif, baik yang saat ini dirawat di rumah sakit maupun yang saat ini dikarantina di beberapa titik karantina di Bali. Selain itu juga dilakukan rapid test terhadap para petugas di pintu masuk Bali yakni Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, dan Pelabuhan Benoa. Setelah kelompok paling berisiko ini selesai, baru akan diperuntukan bagi kelompok masyarakat umum lainnya yang memiliki gejala klinis Covid19.
Selain jumlah rapid test, Bali juga sudah menggunakan 1638 test PCR. Test ini digunakan hanya untuk warga yang berdasarkan Rapid Test diketahui aktif atau positif. “Bila berdasarkan hasil rapid test di pintu masuk Bali dinyatakan positif maka orang yang bersangkutan langsung ditarik dan tidak dibiarkan untuk kembali ke tengah masyarakat. Mereka langsung dikarantina untuk menjalani test PCR sebanyak dua kali,” ujarnya.
Bila hasil test dinyatakan positif maka mereka langsung dikarantina di luar rumah sakit untuk dirawat hingga sembuh. Namun bila kondisi fisiknya tidak kuat maka mereka akan diisolasi di rumah sakit yakni di 11 rumah sakit rujukan di seluruh Bali. Penggunaan rapid tes dan PCR digunakan untuk mengidentifikasi infeksi Covid-19, ini penting untuk menentukan langkah antisipasi dan penanganan yang akan diberikan, serta untuk melakukan penelurusan kontak (tracing).(axelle dae).

