Kasus Positif Transmisi Lokal hanya 17,33%

286
Bali sudah Gunakan 18 Ribu Rapid Test/theeast.co.id
Bali sudah Gunakan 18 Ribu Rapid Test/theeast.co.id

DENPASAR, Theeast.co.id – Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Bali Dewa Made Indra mengumumkan penambahan jumlah kasus positif di Bali hingga Selasa sore (21/4). Menurutnya, jumlah kasus positif di Bali ada penambahan 10 orang sehingga secara akumulatif totalnya sebanyak 150 orang positif di Bali. Jumlah korban meninggal tetap 3 orang. Dan pasien yang masih dalam perawat sebanyak 105 orang, baik yang berada di RS rujukan maupun yang ada di beberapa lokasi karantina. Dari jumlah 150 yang positif tersebut, hanya 8 orang dari WNA. “Sisanya sebanyak 142 orang adalah WNI baik yang imported case, tertular dari daerah terjangkit, maupun merupakan transmisi lokal,” ujarnya.

Dari 142 orang WNI yang positif terdiri dari 99 orang merupakan imported case atau mereka yang datang dari luar negeri baik sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali dan mereka yang pernah melakukan perjalanan keluar negeri atau non PMI. Kemudian sebanyak 17 orang berasal dari daerah terjangkit yang ada di Indonesia. Sementara hanya 26 orang yang transmisi lokal. “Artinya, kalau mau diprosentasekan dari total 150 orang positif, maka hanya 17,33% yang transmisi lokal atau hanya 26 orang. Sisanya sebanyak 82,67% merupakan kasus import baik PMI dan non PMI dan yang berasal dari daerah terjangkit,” ujarnya.

Dewa Indra mengatakan, data kasus atau jumlah kasus sangat menentukan kebijakan yang dilakukan. “Angka ini penting sekali saya sampaikan untuk bisa memahami strategi apa yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali karena strategi yang diterapkan oleh setiap daerah selalu menyasar pada sumber risiko,” ujarnya.

Kalau di Jakarta itu kasusnya yang besar banyak dari transmisi lokal maka strategi yang ditambahkan adalah strategi untuk membatasi aktivitas penduduk, membatasi aktivitas aktivitas masyarakat atau pembatasan pembatasan yang yang betul-betul bisa membatasi ruang gerak aktivitas penduduk. “Sedangkan kita di Bali kasus positif ini didominasi 82,67% dari imported case dan juga dari daerah terjangkit.

Strateginya berbeda, sedangkan yang betul-betul karena transmisi lokal hanya 17, 33%. Strategi yang dilakukan oleh pemerintah daerah karena sumber resiko yang terbesar untuk kita di Bali ini adalah imported case maka strategi yang kita utamakan adalah adalah melakukan pemeriksaan yang sangat ketat di pintu-pintu masuk Bali baik di Bandara I Gusti Ngurah Rai maupun di Pelabuhan Benoa dan juga di Pelabuhan Gilimanuk,” ujarnya. Pemeriksaan di pintu masuk ke Bali diperketat sesuai dengan SOP yang ada.(axelle dae).