Kerugian Sektor Pariwisata Bali Selama Pandemi Covid19 Rata-Rata Rp 9,7 Triliun Perbulan

383
Kerugian Sektor Pariwisata Bali Selama Pandemi Covid19 Rata-Rata Rp 9,7 Triliun Perbulan/theeast.co.id
Kerugian Sektor Pariwisata Bali Selama Pandemi Covid19 Rata-Rata Rp 9,7 Triliun Perbulan/theeast.co.id

DENPASAR, Theeast.co.id – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang biasa disapa Cok Ace mengatakan, semenjak Bali turut terkena pandemi Covid-19 maka sektor pariwisata mengalami penurunan. Terlebih mayoritas mata pencaharian masyarakat Bali berkaitan dengan pariwisata. Jika dilihat dari masa tinggal para wisatawan di Bali perbulannya, maka kerugian pariwisata Bali perbulan dimasa pandemi ini sekitar Rp9,7 triliun perbulan.

“Ini rata-rata kerugian yang dialami Bali selama masa Pandemi Covid19 ini. Kalau dikonversikan mencapai sekitar Rp 9,7 triliun. Hotel sudah kosong, villa sudah kosong, home stay juga kosong. Sementara biaya lain seperti listrik, air, jalan terus. Belum lagi kerugian lainnya seperti merumahkan karyawan tanpa status, PHK dan sebagainya,” ujarnya di Denpasar, Rabu (13/5/2020).

Untuk itu banyak para pelaku pariwisata yang melakoni perkerjaan lain dimasa pandemi ini, seperti usaha kuliner, perkebunan maupun usaha tani. Warga yang sebelumnya menjadi karyawan hotel beralih menjadi tukang bangunan, buruh harian lepas, penjual makanan dan sebagainya.

Dengan adanya fenomena ini, Wagub Cok Ace masih memandang optimis dan memberi apresiasi kepada para pelaku pariwisata yang terus menggali ide-ide ekonomi kreatif guna menyambung kehidupan perekonomian keluarganya.

Namun ia berharap para pelaku pariwisata tidak melakukan PHK terhadap karyawannya, kalaupun dirumahkan maka diharapkan para pegawai ini diberikan jaminan, minimal sembako. Ada beberapa owner hotel yang tidak melakukan PHK terhadap pegawainya. Walau tidak digaji, namun seluruh karyawannya tetap diberikan sembako untuk bertahan hidup.

Pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam membantu para karyawan pariwisata yang dirumahkan seperti terhadap para karyawan yang dirumahkan dan telah menyalurkan beberapa bantuan, baik dari Pemprov, BUMN maupun Kementrian Pariwisata sehingga bantuan tersebut dapat diterima dengan adil dan merata. Sampai saat ini lebih dari 8 ribu karyawan hotel yang di-PHK, ada lebih dari 10 ribu yang dirumahkan dengan tetap menerima gaji kecil dan sisanya tidak bekerja tanpa status yang jelas yang jumlahnya lebih banyak.

Wagub juga menjelaskan bahwa kondisi Bali terhadap pandemi ini memasuki masa landai dimana tingkat kesembuhan mencapai 67%. Ia berharap dengan adanya laju yang baik ini dapat segera membebaskan Bali dari Pandemi Covid-19 ini.

Menurut Cok Ace, apabila akhir Mei Bali sudah bisa menekan angkat positif Covid-19 menjadi zero, maka 6 bulan ke depan pemerintah akan melakukan usaha maksimal untuk recovery pariwisata, sehingga pariwisata Bali dapat hidup lagi seperti sedia kala dan bahkan jauh lebih meningkat.

Untuk itu saat ini selain melakukan usaha-usaha penangananan pandemi, Pemprov Bali juga berusaha untuk membuat skema Pariwisata Bali pasca Covid-19, sehingga nantinya dapat dijalankan dengan baik dan sesuai dengan keadaan di lapanngan. “Saya meminta kerjasama dari masyarakat agar terus mengedepankan sikap disiplin dalam memutus rantai penyebaran virus tersebut. Apabila ada kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat maka niscaya pandemi ini dapat segera berlalu,” ujarnya..(axelle dae).