DENPASAR, Theeast.co.id – Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan jika Bali belum bisa membuka akses pariwisata untuk umum karena lebih mempertimbangkan kesehatan masyarakat dari pada pariwisata. Hal ini disampaikan Koster di sela-sela pengumuman agar ASN Pemprov Bali kembali masuk kerja di Denpasar, Rabu (3/6). “Belum berpikir soal itu (membuka akses pariwisata). Masih terlalu jauh. Risikonya terlalu besar. Kita lebih mementingkan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Koster, seluruh destinasi pariwisata di Bali belum diizinkan untuk dibuka untuk umum. Sebab, hingga saat ini masih terjadi peningkatan kasus positif di Bali walau tidak signifikan. Selain itu kasus positif yang berasal dari transmisi lokal juga masih terjadi walau kurvanya terus melandai. Pariwisata akan dibuka secepatnya jika dalam beberapa hari misalnya tidak terjadi kasus baru di Bali. Hingga saat ini tidak ada destinasi wisata yang diprioritaskan untuk dibuka sebab seluruh kabupaten dan kota di Bali tidak luput dari kasus positif. Menurut Koster, tidak hanya destinasi pariwisata yang belum dibuka tetapi seluruh jalur penerbangan internasional yang ke Bali juga masih tertutup. Hingga saat ini memang ada beberapa akses pariwisata di Bali terutama destinasi pantai ada yang sudah buka tetapi semuanya belum untuk umum.
Koster menegaskan, hingga saat ini belum ada satu kabupaten pun di Bali yang masuk dalam daftar kabupaten di Indonesia yang sudah diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa. Ada 102 kabupaten dan kota di Indonesia yang diizinkan untuk beraktifitas seperti biasa. Bali memang belum merekomendasikan satu kabupaten pun ke pusat agar diizinkan untuk beraktifitas normal karena memang seluruh kabupaten di Bali. Kondisi ini menjadi pertanyaan banyak orang karena Bali dinilai terbaik dalam penanganan Covid19 dengan tingkat kesembuhan tertinggi dan tingkat kematian terendah. Secara umum Bali belum membuka akses pariwisata untuk umum termasuk untuk turis asing.(Axelle Dae).