Pertumbuhan Ekonomi Bali Minus 7,22%, PDI-P Dorong Koster Berinovasi Tingkatkan Pendapatan Daerah

341
Pertumbuhan Ekonomi Bali Minus 7,22%, PDI-P Dorong Koster Berinovasi Tingkatkan Pendapatan Daerah/theeast.co.id
Pertumbuhan Ekonomi Bali Minus 7,22%, PDI-P Dorong Koster Berinovasi Tingkatkan Pendapatan Daerah/theeast.co.id

DENPASAR, The East Indonesia – Fraksi PDI-P DPRD Provinsi Bali dalam pandangan umumnya terhadap Ranperda tentang Perubahan APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2020, mendorong Gubernur Bali Wayan Koster berinovasi untuk peningkatan sumber pendapatan daerah di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi Bali pada Triwulan II 2020 yang tumbuh minus 7,22% karena akibat Pandemi COVID-19. “Dengan membangkitkan dan menata kedaulatan ekonomi Bali yang kreatif, inovatif, maju, mandiri, dan berdaya saing yang bertumpu pada sektor pariwisata, pertanian, industri kecil menengah dan rumah tangga, serta menggarap potensi kelautan sebagai lapangan kerja dan sumber ekonomi yang baru dan handal,” kata I Ketut Sugiasa yang membacakan Pandangan Umum Fraksi PDI-P dalam Rapat Paripurna DPRD Bali, Senin (10/8/2020).

Fraksi PDI-P juga mendorong Gubernur untuk mempercepat pencairan dan menggunakan anggaran Belanja Daerah dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020, baik belanja tidak langsung maupun belanja langsung untuk membiayai seluruh kegiatan pembangunan yang bersifat prioritas maupun penunjang dalam pencapian sasaran dan target pembangunan. “Sehingga menjadi harapan besar dan berdampak pada mengeliatnya kegiatan usaha perekonomian Krama Bali,” jelas Sugiasa.

Selanjutnya, Fraksi PDI-P mengapresiasi Gubernur Koster, yang dengan sigap dan cepat mencairkan dana hibah untuk Krama Bali yang terkena dampak Pandemi COVID-19, berupa BLT kepada pekerja yang di-PHK dan memberikan bantuan stimulus usaha bagi UMKM dan pekerja sektor informal.

Tak berhenti di situ, Fraksi PDI-P mendorong Gubernur untuk memberikan perhatian dan perlindungan kepada tenaga kerja khususnya di-PHK pada sektor Pariwisata pada masa tatanan kehidupan Bali era baru ini. “Untuk membuka kembali kegiatan usaha sektor pariwisata menjadi lapangan kerja dan sumber perekonomian Krama Bali, yang dibuka secara bertahap dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan,” jelas Sugiasa.(Axelle Dae).