ATAMBUA, The East Indonesia – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belu Benedictus J. Halle melakukan reses di Dusun Korba’u, Desa Leosama, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL, Jumat (28/08/2020).
Reses yang dilaksanakan merupakan salah satu agenda wajib untuk menyerap aspirasi serta berbagai keluhan warga sekaligus sebagai ajang silahturahmi dengan masyarakat. Dalam reses yang berlangsung kali ini sebagian besar masyarakat meminta perhatian pemerintah dalam hal kebutuhan air bersih, perbaikan infrastruktur jalan dan listrik yang selama 5 tahun belum tersentuh dan mendapat perhatian serius pemerintah.
Bahwa dari ketiga persoalan tersebut, hingga saat ini warga dusun Korba’u belum merasa “merdeka” karena masih tertinggal. Hal ini sebagaimana disampaikan Warga Dusun Korbau Desa Leosama Kecamatan Kakuluk Masak Kabupaten Belu Ama Dato Rovinus Mau Bere. “Kita sangat rasa menyesal karena sudah 75 tahun Indonesia merdeka tapi kenapa kita Korba’u belum merdeka?” pungkasnya.
Diungkapkan bahwa berkaitan dengan listrik saat malam hari mereka melihat ke Utara dan Selatan semuanya sudah terang sementara mereka tetap gelap. “Selama bertahun-tahun cahaya malam kami hanya bisa lihat bintang di langit. Kami lihat ke Utara terang, selatan terang tapi kami gelap,” tandas Rovinus.
Dirinya juga mempertanyakan mengapa di kampung lain listrik bisa masuk sementara kampung mereka di dusun Korba’u tidak pernah diperhatikan padahal dari segi ekonomi mereka mampu untuk membeli pulsa listrik. “Kok kenapa hanya listrik Pemerintah berat. Padahal kami ada yang sudah daftar nama untuk meteran listrik tapi sampai sekarang tetap begini saja,” tandasnya.
Selama ini dusun mereka hanya terbantu dengan genset yang diberikan secara gratis oleh anggota DPRD Belu Benedictus J. Hale. “Kita pakai genset sendiri dan tiap 2 hari setiap KK bergiliran membeli solar dengan harga 40-45 ribu rupiah. Itu saja kami mampu, kok kenapa hanya pulsa listrik 50 ribu kami tidak mampu?” ujar Rovinus.
Dirinya menjelaskan bahwa sebenarnya ekonomi mereka sangat menunjang namun karena akses jalan yang ada tidak mendukung untuk memasok hasil panen. “Kami minta perhatian dari Pemerintah Pusat untuk hal-hal ini yaitu air, jalan dan listrik,” imbuhnya.
Selain itu terkait dengan ketersediaan air bersih, salah satu warga lain, Vinsen Hale meminta agar Pemerintah dapat menyediakan sumur bor sehingga mereka tidak perlu lagi terus memesan tangki air yang harganya mencapai 150 ribu rupiah.
Sementara Olivia Belak menambahkan untuk pemerintah dapat memperbaiki akses jalan ke kampung mereka, Dusun Korba’u. Mendengar dan menampung aspirasi warga desa Korba’u yang mengeluhkan akan kondisi saat ini belum menikmati air bersih, jalan dan listrik, Anggota DPRD Belu sekaligus Ketua Fraksi DPRD Partai Golkar Benedictus J. Hale berjanji akan memperhatikan dan memperjuangkannya.
“Terimakasih kasih bapak dan mama semua yang sudah menyampaikan keluhan-keluhan ini. Nanti saya akan perhatikan dan perjuangkan ini,” tegas pria yang akrab disapa Beni Hale.
Politisi Partai Golkar ini juga dalam menjawabi permintaan terkait penerangan menjamin untuk membantu bahan bakar dan peralatan yang berkaitan dengan genset. (Ronny).


