GIANYAR, The East Indonesia – Kondisi pandemi COVID-19 terjadi secara global dan juga di Indonesia sejak awal tahun 2020 menimbulkan dampak bagi seluruh sektor, baik kegiatan bisnis, pariwisata dan juga berbagai kegiatan lainnya. Tidak terkecuali dengan kondisi Lembaga Konservasi yang dampaknya sangat nyata, terasa dan sudah sampai pada kondisi mengkhawatirkan bagi keberlangsungan kehidupan satwa.
Sampai saat ini kondisi Lembaga Konservasi di Indonesia, khususnya di Bali dalam kondisi sangat memprihatinkan. Hal ini dikarenakan sempat tutup kurang lebih 5 bulan dan sepinya pengunjung di seluruh sektor pariwisata selama pandemi ini.
“Lembaga Konservasi banyak membutuhkan bantuan karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan. PKBSI sebagai organisasi yang membawahi mereka tentu saja tidak bisa sendirian. Kami mengharapkan peran serta aktif dari pemerintah dalam kondisi saat ini baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah di mana Lembaga Konservasi berada,” kata Dr. H. Rahmat Shah ketua umum PKBSI saat konperensi pers yang berlangsung di Bali Bird Park pada Sabtu (17/10).

Lembaga Konservasi membutuhkan dukungan dari Kementrian Keuangan melalui Dinas Keuangan untuk relaksasi pajak daerah yang harus disetorkan, membutuhkan juga dukungan dari Kementrian Lingkungan Hidup melalui Dinas Lingkungan Hidup untuk solusi ketersediaan pakan satwa serta membutuhkan dukungan dari Kementrian Pariwisata melalui Dinas Pariwisata untuk dapat mempromosikan seluruh Lembaga Konservasi yang ada, demikian tambahnya.
Penggalangan donasi telah dilakukan oleh PKBSI sebagai induk organisasi perkebunbinatangan di Indonesia untuk disalurkan kepada kebun binatang anggota yang tersebar dari Aceh sampai Papua berdasarkan skala prioritas. Semua Penggalangan dana dilakukan secara transparan dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui media sosial.
Sejak awal pandemic di Indonesia, PKBSI (Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia) sendiri sudah menyalurkan bantuan khususnya bantuan untuk kebutuhan pakan satwa kepada seluruh Lembaga Konservasi di Indonesia. Walaupun ada kebun binatang milik Pemda yang dibiayai APBD, namun sebagian besar masih mengandalkan pemasukan dari tiket pengunjung sehingga sangat mempengaruhi kondisi cadangan keuangan mereka, apalagi kita belum tahu pasti kapan pandemi ini akan berakhir.
Situasi ini menyebabkan semua Lembaga Konservasi mengalami krisis dana. Terkait hal ini banyak pihak yang menanyakan kemana dana keuntungan yang sudah didapatkan sebelum masa pandemic. Lembaga Konservasi telah menggunakan dana keuntungan mereka selain untuk membangun fasilitas-fasilitas baru juga telah terpakai untuk menutupi kebutuhan selama masa tutup kurang lebih 5 bulan ini. Dana operasional yang dikeluarkan oleh seluruh Lembaga Konservasi kurang lebih 35M per bulan.
Dengan adanya pandemi Covid-19, operasional Lembaga Konservasi yang sudah tutup sejak pertengahan Maret 2020 guna memutus mata rantai penyebaran virus ini menjadi terganggu. Kunjungan harian sudah tidak bisa lagi memenuhi biaya operasional, untuk membiayai pakan dan obat-obatan satwa, membiayai pegawai, dan biaya operasional lainnya. Jika tidak segera dicarikan solusi akan menyebabkan kondisi semua Lembaga Konservasi makin terpuruk.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pengelola Lembaga Konservasi untuk mengatasi kondisi sulit ini, antara lain melalui substitusi pakan (penyesuaian/penghematan pakan), pengurangan karyawan, pengaturan jam kerja karyawan, penyediaan suplai pakan mandiri, dan penggalangan dana. Yang menjadi prioritas adalah satwa tetap sehat, terjamin kesejahteraannya, perawatan serta pemeliharaannya bisa berjalan normal.
Dalam situasi seperti sekarang ini, bantuan dan dukungan dari semua pihak sangatlah dinantikan untuk keberlangsungan satwa-satwa sebagai asset negara. Membutuhkan peran aktif dari berbagai pihak dan kalangan, baik dari pemerintah, pengusaha, tokoh masyarakat berpengaruh, para pecinta satwa serta seluruh masyarakat luas untuk meringankan beban seluruh Lembaga Konservasi di Indonesia khususnya di Bali yang menjadi salah satu destinasi wisata Indonesia yang diandalkan. Beragam jenis bantuan maupun progam stimulus sangatlah dinantikan saat ini.
Kita semua berharap pandemi cepat berlalu, dan kita bisa kembali menjalani kehidupan normal sebagaimana mestinya, dan masyarakat dapat berkunjung kembali ke kebun binatang melihat berbagai satwa makhluk pertama yang ada di dunia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, titipan anak cucu kita, dengan hati senang & bahagia bersama keluarga.
Untuk seluruh masyarakat Indonesia yang ingin memberikan dukungan bagi seluruh Lembaga Konservasi dapat melakukannya melalui program Food for Animal yang digalang oleh PKBSI. Dukungan dapat diberikan dalam bentuk donasi secara langsung ke rekening PKBSI yaitu:
Bank BNI Cabang Pasar Mayestik Jakarta
Nomer rekening 955955206
Atas nama Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia
Swift code BNINIDJAPMK
Editor – Igo Kleden


