131 Ribu UKM Bali Terima Bantuan Presiden

247
131 Ribu UKM Bali Terima Bantuan Presiden/theeast.co.id

DENPASAR, The East Indonesia – Sebanyak 131.639 UMKM Bali menerima bantuan presiden (Banpres). Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Kantor Gubernur Bali, Sabtu (14/11/2020). Puluhan perwakilan dari UMKM Bali menerima bantuan secara simbolis dengan protokol kesehatan yang ketat. Bantuan senilai Rp 2.400.000 tersebut ditransfer langsung ke masing-masing rekening pemilik UMKM Bali. Penerimaan disaksikan langsung oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bali, beberapa Bank penyalur bantuan lainnya.

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, para UMKM Bali menerima hadiah berupa bantuan dari Presiden Joko Widodo senilai Rp 2,4 juta. Bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban para UMKM Bali yang sampai saat ini masih dilanda pandemi Covid19. “Total yang dibantu setelah melewati proses adalah sebanyak 131.639 UMKM Bali dengan total atau besarnya uang senilai Rp 316 miliar lebih.

Kami meminta kalau mungkin masih berlanjut bisa dialokasikan lagi di tahun 2021, untuk meringankan beban para UMKM Bali,” ujarnya. Koster menyebutkan bahwa UMKM Bali selama ini sangat otodidak. Tidak ada sentuhan pemerintahan yang berarti sehingga mereka berjalan sendiri-sendiri. Padahal UMKM Bali itu sudah menghasilkan produk-produk yang berbasis pada kebudayaan Bali. Untuk itu sudah saatnya, pemerintah daerah dan pusat turun tangan di tengah krisis yang melanda saat ini.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, bantuan presiden kepada UMKM sudah diserahkan ke beberapa wilayah di Indonesia. Jumlah UMKM yang mengajukan untuk mendapatkan bantuan sebanyak 28 juta peserta. Namun alokasi anggaran yang disiapkan sebanyak 12 juta UMKM dengan total anggaran Rp 28,8 triliun.

“Dalam penyaluran bantuan kami harus proporsional untuk setiap wilayah di Indonesia dari barat sampai ke timur,” ujarnya. Tahun depan direncanakan akan mengalokasi untuk 20 juta UMKM yang menerima bantuan. Bali menjadi prioritas sebab Bali menjadi showroom Indonesia di mata dunia. Bali harus ada perbedaan dari semua negara lainnya di dunia. Sudah banyak produk berbasis komunitas budaya yang terkenal.

Tahun depan keadaan ekonomi masih berat terutama untuk UMKM. Saat ini ekonomi digerakan oleh kekuatan domestik. Saat pandemi, konsumsi masyarakat terganggu. Daya beli menurun. Satu-satunya adalah efektifkan daya beli pemerintah. “Sekarang kami mendorong untuk memperkuat belanja pemerintah.

Saat ini belanja pemerintah ada anggaran Rp 322 triliun harus dibelikan untuk produk UMKM. Belanjanya transparan melalui katalog. Makanya kami meminta pemerintah daerah untuk mendampingi para UMKM agar produknya dibawa ke pemerintah,” ujarnya. Selain itu dalam UU Ciptakerja kerja disebutkan bahwa 40% dari belanja kebutuhan negara harus berasal dari produk UMKM.

Penulis|Axelle Dae|Editor|Christovao Vinhas