Peringati Hari Disabilitas Internasional, Kemendikbud Selenggarakan Pertemuan Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Tahun 2020

323

JAKARTA, The East Indonesia – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen), menyelenggarakan Pertemuan Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PNPDBK) Tahun 2020. Acara yang bertemakan “Aku Bisa dan Aku Berprestasi Setiap Hari” ini berlangsung mulai tanggal 3 – 5 Desember 2020. Kegiatan ini diadakan juga untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap tanggal 3 Desember.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi semangat para pendidik dan peserta didik dalam melakukan pembelajaran meski di tengah pandemi Covid-19. “Meskipun belajar terkendala, kita memastikan pembelajaran tidak terhenti, bagi setiap murid dengan berbagai kebutuhannya,” tutur Mendikbud yang disampaikan secara virtual dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Kemendikbud RI, Kamis (3/12/2020).

PNPDBK 2020 adalah salah satu alternatif kegiatan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik di masa pandemi. Tercatat, para peserta berasal dari SDLB, SMPLB, dan SMALB, dengan hambatan disabilitas fisik, intelektual, sensorik, dan ganda. “Semoga peserta dapat memetik pengalaman dan ilmu yang bermanfaat untuk mewujudkan merdeka belajar dan membentuk karakter Pancasila,” harap Mendikbud.

Lebih lanjut Mendikbud menjelaskan, tujuan Merdeka Belajar adalah mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia. Kemendikbud ingin menciptakan sumber daya manusia unggul dan memiliki semangat sebagai Pelajar Pancasila, pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai pancasila.

Karakter yang dimiliki seorang Pelajar Pancasila adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. “Pelajar inilah yang nantinya akan mengantarkan Indonesia pada kemajuan,” tambah Mendikbud.

Pada kesempatan ini, Mendikbud mengajak para pendidik untuk menghadirkan kemerdekaan belajar tidak hanya di ruang kelas tetapi melalui berbagai kegiatan di luar kelas. Selain itu, Ia juga mengimbau para peserta untuk percaya diri, merdeka dalam berpikir dan merdeka untuk menentukan masa depan. Kondisi fisik bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. “Jadilah Pelajar Pancasila yang membanggakan kita,” katanya.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Angkie Yudistia berpesan agar para peserta menjadikan pandemi sebagai peluang untuk berkreasi. Ia juga mengajak generasi muda untuk meningkatkan literasi digital dan menggunakan sosial media dengan baik dan bijak. “Gunakan itu untuk mengembangkan potensi kalian. Mari kita bersama-sama membawa Indonesia maju, Indonesia inklusif,” Imbaunya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD, Dikdas, dan Dikmen, berharap PNPDBK 2020 dapat menjadi daya dorong peserta didik dalam membentuk karakter siswa yang berprestasi. “Karakter tersebut terdiri dari sikap jujur, disiplin, sportif, tangguh, tekun, kreatif, cinta, tanah air,” terangnya.

Wakil Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Supriyadi mengapresiasi pelaksanaan kegiatan PNPDBK. Supriyadi mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan nafas kebijakan Kwarnas Gerakan Pramuka yaitu inklusif. “Selamat kepada adik-adik yang terpilih menjadi peserta, ikuti kegiatan dengan riang dan gembira,” tuturnya.

Acara PNPDBK 2020 merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Dikmas dan Diksus dengan Komisi Pembinaan Anggota Muda Kwarnas Gerakan Pramuka. Tujuannya adalah 1) menumbuhkan sikap nasionalisme dan cinta tanah air dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pengucapan Pancasila dan Dasa Dharma Pramuka, 2) menumbuhkan gerakan peduli nasional terhadap situasi Covid-19 dengan mengajak 3M yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak, membersihkan lingkungan dan mengurangi sampah serta memanfaatkan sampah untuk keperluan yang lebih bermanfaat. Selanjutnya, 3) memberikan keterampilan yang bisa dilakukan di rumah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, 4) meningkatkan pengetahuan teknologi dan medsos.(red/tim).