DENPASAR, The East Indonesia – Kawasan Pantai Kuta Bali yang biasanya ditutup dalam setiap perayaan pergantian tahun kali ini berbeda. Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, pada saat pergantian tahun kali ini kawasan Pantai Kuta yang biasanya dibanjiri warga tidak ditutup. “Tidak ada penutupan arus lalulintas ke Pantai Kuta. Juga tidak ada skema pengalihan arus lalulintas baik dari Pantai Kuta maupun yang akan ke Pantai Kuta di malam pergantian tahun baru,” ujarnya di Denpasar, Selasa (29/12/2020). Ia menyampaikan alasan tidak ditutupnya Pantai Kuta karena terjadi penurunan dari sisi angka kunjungan ke Bali.
Berdasarkan data lapangan dan pantauan petugas diketahui bahwa jumlah pengunjung ke Bali tahun 2020 terutama menjelang pergantian tahun menurun drastis. Angka kunjungan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Jumlah perjalanan baik dari udara, laut dan darat yang masuk ke Bali juga mengalami penurunan. Angka ini juga mempengaruhi jumlah pengunjung yang akan memasuki kawasan Pantai Kuta untuk merayakan malam pergantian tahun nanti.
“Dari pantauan kami, memang terjadi penurunan signifikan. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka jumlah kunjungan tahun ini diprediksi tinggal sepertiga dari tahun lalu. Jadi tidak ada penutupan, tidak ada rekayasa pengalihan arus lalulintas,” ujarnya.
Sekalipun terjadi penurunan jumlah kunjungan, pihaknya tetap memperketat patroli yustisi terutama di kawasan Pantai Kuta. Patroli ini bertujuan untuk mengetahui apakah lingkungannya sudah aman dari ancaman Kamtibmas. Selain itu, patroli gabungan juga dilakukan untuk memperketat protokol kesehatan mulai dari menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker, dan seterusnya.
Masyarakat dilarang berkerumun, dilarang menggelar pesta. Di beberapa titik, masyarakat yang akan mengikuti acara akan dilakukan cek suhu badan. “Patroli yustisi diperketat, dengan melibatkan sekitar 1500 personil gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, dan pecalang dari desa adat,” ujarnya.
Penulis|Axelle Dae|Editor|Chris


