
BULELENG, The East Indonesia – Puluhan karyawan yang bekerja di Yeh Buleleng, Rabu (5/1) sekitar pukul 09.30 Wita mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Buleleng. Mereka datang ke Gedung Dewan untuk menyuarakan aspirasi terkait hak gaji mereka yang belum dibayarkan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Kedatangan puluhan karyawan Yeh Buleleng diterima langsung Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna di Ruang Rapat Gabungan Komisi. Karyawan ini mengutarakan maksud mereka datang ke gedung dewan agar dewan bisa memfasilitasi terkait gaji yang belum dibayarkan oleh pihak perusahaan. Para pekerja ini sejak bulan Maret 2020 atau pada saat terjadinya Pandemi Covid-19 mulai tidak dibayarkan hak mereka berupa gaji.
Salah satu karyawan Yeh Buleleng, Made Sumiarta mengaku bahwa sejak bulan Maret 2020 hingga bulan Desember 2021 mereka tidak mendapatkan haknya berupa gaji. Padahal setiap hari mereka bekerja seperti bisa di perusahaan bahkan sampai ada lembur. Untuk mensiasati agar bisa makan untuk keluarga, mereka pun terpaksa kas bon di perusahaan sebesar 200 ribu setiap minggunya. “ Kita bahkan sampai meminjam kredit ditempat lain agar bisa makan bersama keluarga karena belum dapat gaji. Karena itu kami datang ke gedung Dewan agar Dewan bisa memfasilitasi persoalan ini dan hak kami bisa diperoleh,” ucapnya.
Lebih lanjut Sumiarta mengatakan jika total gaji yang belum dibayarkan setelah dihitung dari kas bon yang diterima sekitar tujuh bulan gaji yang masih menunggak dari perusahaan.
“Ya ada sekitar tujuh bulan total gaji yang belum dibayarkan. Alasan perusahaan karena kesulitan keuangan di masa pandemi, sehingga gaji karyawan yang berjumlah 80 orang dikorbankan. Saya juga melihat manajemen perusahaan juga terlalu rendah menjual produk mereka dipasaran atau di obral sehingga berimbas ke gaji karyawan,” kesalnya.
Terkait dengan permintaan dari karyawan Yeh Buleleng ini, Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna mengaku akan segera memanggil pihak-pihak terkait baik itu Perusahaan Yeh Buleleng, Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng, maupun Pihak Eksekutif yang menaungi. Intinya Dewan ingin perusahaan ini bisa diselamatkan dengan mencari solusi terbaik karena disitu nasib perut orang banyak. “ Kalau perusahaan bisa diselamatkan kan karyawan bisa bekerja kembali dan mendapatkan hak-hak mereka juga,” pungkasnya.***
Penulis – Wismaya|Editor – Chris