Cegah Peningkatan Stunting, FKTP TNI AD Atambua Gelar Penyuluhan

645
FOTO : Kegiatan penyuluhan kepada kader dan peserta posyandu terkait dengan Gizi Anak.(tim)

ATAMBUA, The East Indonesia – Kasus Stunting di Provinsi NTT masih tergolong tinggi. Karena itu, untuk mencegah peningkatan stunting, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Atambua mengadakan kegiatan penyuluhan kepada kader dan peserta posyandu terkait dengan Gizi Anak.

Kegiatan dibawah tema stunting/anak pendek ini dilaksanakan di Kompi B Yonif Raider Khusus 744/SYB, Kota Atambua, Kabupaten Belu wilayah perbatasan Negara RI-RDTL, Selasa (08/03/2022).

Penyuluhan tersebut dilakukan oleh dokter FKTP TNI AD Atambua, dr. Nisa Afidatun Hariroh bersama beberapa anggotanya.

Dijelaskan bahwa stunting/anak pendek ini nantinya dapat mempengaruhi sistem imun tubuh, produktivitas dan kecerdasan pada anak saat dewasa.

“Penyuluhan ini kita lakukan karena tingginya angka stunting di Indonesia terutama di daerah Nusa Tenggara Timur juga termasuk di Kabupaten Belu. Karena itu diharapkan penyuluhan ini dapat memberikan pengetahuan agar anak-anak dari prajurit tidak terkena stunting/anak pendek, ” tutur dr. Nisa.

Menurutnya, stunting merupakan masalah yang sering disepelekan namun cukup serius dampaknya bagi perkembangan anak.

Dikatakan anak yang stunting lebih berisiko terjadi penyakit, terutama penyakit infeksi.
Selain itu stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan otak dari anak sehingga saat dewasa baik kecerdasan maupun produktivitas akan menurun.

“Sangat penting bagi orang tua mengetahui cara pencegahan stunting, yaitu pemberian nutrisi tambahan pada ibu hamil, pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan penuh, pemberian ASI dan MPASI yang optimal pada bayi 6-24 bulan, imunisasi secara lengkap dan pemberian vitamin A, dan yang terakhir mejaga ketersediaan air bersih dan kebersihan anak,” pintanya.

dr. Nisa juga mengharapkan agar dengan kegiatan penyuluhan ini dapat memberikan manfaat bagi para ibu agar bisa mencegah anaknya jatuh dalam kondisi stunting/anak pendek. Selain itu diharapkan kondisi gizi dari anak prajurit dapat dijaga dengan baik dan anak tidak gampang sakit sehingga orang tua dapat fokus untuk mengabdi pada Negara. (Ronny)