ATAMBUA, The East Indonesia – Bersama Pemerintah Daerah kabupaten Belu, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan acara panen jagung sehat tanpa menggunakan pupuk kimia tanpa menggunakan pupuk kimia.
Panen jagung ini dilakukan pada lahan warga seluas 8 hektar di Dusun Dubanos, Desa Tulakadi, Kabupaten Belu wilayah Perbatasan negara RI-RDTL, Jumat (18/03/2022).
Bersama masyarakat, dilakukan pembagian hasil 50:50 dengan pihak pengusaha yang menggarap dan menyediakan pupuk di lahan tersebut.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM; DPD RI sekaligus Ketua dewan penasihat Kadin pusat, Ir. Abraham Liyanto; pihak Pengusaha dari Kendari-Sulawesi, Sandrianto; ketua umum KADIN Provinsi NTT, Bobby Lianto; para pengurus KADIN Provinsi NTT, KADIN kabupaten Belu, pimpinan OPD kabupaten Belu dan forkopimda di Kabupaten Belu serta masyarakat Desa Tulakadi.
Ketua umum KADIN Provinsi NTT, Bobby Lianto dalam sambutannya mengatakan bahwa panen jagung tanpa kimia di Desa Tulakadi ini merupakan bentuk koordinasi yang baik dengan pemerintahan Belu saat ini dan kepedulian terhadap masyarakat di Kabupaten Belu.
“Di lahan ini merupakan percobaan kita. Karena waktu itu kami bertemu Bupati, Pak Agus Taolin, beliau memberikan tantangan untuk menanam jagung dengan waktu yang sangat singkat. Pemerintah Belu berkoordinasi untuk menyediakan lahan dan kami bersama masyarakat menggarap. Dan hari ini kita akan panen,” pungkasnya.
Karena itu pihaknya berterimakasih kepada Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin dan Wakil Bupati Belu, Aloysius Haleserens bersama jajaran yang telah memberikan kesempatan dan mendukung untuk hal ini.
Secara khusus, Bobby Lianto juga berterima kasih kepada pak Sandri yang sudah punya hati untuk warga NTT karena baginya mencari investor yang ingin memulai dari persiapan lahan itu tidaklah gampang.
“Ini merupakan tanda dari suatu keberhasilan. Kami percaya, kita akan melanjutkan keberhasilan- keberhasilan berikutnya untuk membangun Rai Belu,” tuturnya.
Sementara itu, DPD RI sekaligus Ketua dewan Penasihat Kadin pusat, Ir. Abraham Liyanto menyampaikan pihaknya ingin mendapatkan kepercayaan untuk mendampingi pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat karena berdasarkan undang-undang nomor 1 tahun 1987.
“Kita ingin beritahu bahwa kita datang kesini bukan untuk berbicara hoax. Beri bukti, bukan janji. Kalau tidak ada jagung yang bagus dari hasil ini maka kami pun tidak datang. Tapi hari ini atas berkat Tuhan, kita bisa mendapatkan hasil panen yang sangat baik,” imbuhnya.

Abraham Liyanto berharap program-program seperti ini dapat kembali dilakukan dan semakin berkembang demi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Belu.
Bupati Belu, dr. Agus Taolin menjelaskan bahwa kegiatan hari ini adalah memanen jagung organik di Desa Tulakadi seluas 8 hektare.
“Saya senang pak Sandri dan teman-teman semua yang hadir disini, menghadirkan suatu pilihan bagi masyarakat di Kabupaten Belu dalam menanam jagung. Ini bukti nyata tanpa menciptakan hoax,” pintanya.
Keberhasilan panen jagung sehat ini merupakan suatu proses dari partisipasi masyarakat yang baik sehingga mendapatkan hasil yang bagus.
Terkait dengan pembagian hasil, Bupati Belu menjelaskan bahwa berdasarkan skema dari pengusaha 70:30 yang mana semua biaya penggarapan hingga panen ditanggung pengusaha. Pendapatan masyarakat ini akan sama juga skema Gubernur NTT, bagi hasil itu 50:50 dengan sudah terlebih dahulu mengeluarkan biaya selalu proses penanaman hingga persiapan panen.
Bupati Belu berharap agar masyarakat kabupaten Belu di daerah-daerahnya yang lain juga akan termotivasi untuk menanam jagung dan memikirkan untuk kesejahteraannya. (Ronny)


