ATAMBUA, The East Indonesia – Mariano Parada (wartawan OkeNTT) ) telah resmi menjabat sebagai Ketua Persatuan Jurnalis Belu Perbatasan (Pena Batas) Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL) periode 2022 sampai dengan 2024.
Mariano Parada terpilih menggantikan ketua sebelumnya, Stefanus Dile Payong (MNC group) melalui pemilihan secara demokratis oleh 19 orang anggota Pena Batas RI – RDTL di Nekafehan, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Jumat 18 Februari 2022.
Pengukuhan Mariano Parada bersama struktur organisasi Pena Batas RI-RDTL periode 2022-2024 ini pun kemudian dilaksanakan di Ballroom Hotel Matahari Atambua, Sabtu (19/03/2022).
Hadir dalam kegiatan pelantikan pengurus tersebut, Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM; Sekda Belu, Johanes Andes Prihatin; Pimpinan Forkopimda Plus; Kepala Imigrasi Atambua; Kepala RRI Atambua; Ketua KPU Belu; Ketua Bawaslu Belu; Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Belu; Pimpinan BUMN dan Swasta; Pimpinan Ormas dan Ormawa serta undangan lainnya.
Berikut struktur organisasi Pena Batas RI-RDTL periode 2022-2024.
Penasehat:
Fredrikus Ariyanto Bau
Stefanus Dile Payong
Yansen Bau
Ferdy Talok
Ketua: Mariano Parada
Sekretaris: Teni Jenahas
Bendahara: Roni Christian Anyan
Divisi-Divisi
A. Devisi Intelijen dan Pengaduan Masyarakat
1. Yulius Sikone
2. Yan Perera
3. Adrianus Dedy Dasi
4. Silvester Manek
B. Devisi Humas dan Pemberitaan
1. Andreas Witak
2. Egi Araujo
3. Piter Usboko
4. Feby Leo Lede
3. Devisi Hubungan Antar Lembaga
1. Ricky Anyan
2. Tinus Boi Mau
3. Herminus Halek
4. Devisi Pengembangan SDM
1. Marselinus Manek
2. Dhoru Vincente
3. Alino Kardoso
5. Devisi Pendanaan dan Sarana Organisasi/Logistik
1. Stef Kosat
2. Jefri Suni
3. Enso Esperito
4. Werenfridus Timo
Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM dalam sambutannya mengatakan peran dari rekan-rekan jurnalis sangat diharapkan karena berita-berita yang disajikan selama ini umumnya terukur dan didapatkan data dari lapangan.
Walaupun ada juga sebagian kecil atau boleh dikatakan oknum wartawan yang mungkin mengambil berita oleh karena keterbatasan waktu sehingga mengutip berita yang mungkin tidak terlalu akurat dan berdasarkan data di lapangan makanya menimbulkan masalah.
“Pemerintah berharap jurnalis menjadi mitra yang baik, mitra tidak harus memberi tahu kami yang baik-baik saja, yang tidak baik juga diberitahukan,” ungkap Bupati.
Karena itu, Bupati Belu menyampaikan bahwa pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Belu akan selalu mendukung program Persatuan Jurnalis Belu Perbatasan (Pena Batas) RI-RDTL dalam meningkatkan kompetensi para wartawan yang bertugas di wilayah tersebut.
Dukungan Pemda Belu untuk peningkatan kompetensi wartawan penting sehingga dalam melaksanakan tugas jurnalistik bisa memberikan informasi yang obyektif dan berimbang kepada masyarakat.
“Saya mendengar dan banyak diskusi dengan pengurus yang purna bahwa ada pelatihan untuk teman-teman jurnalis, bukan hanya jurnalis, ASN juga perlu diberikan atau peningkatan kompetensinya dalam melaksanakan tugas. Saya melihat ini masih kurang, oleh karena itu kita mengharapkan adanya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi yang lebih baik,” tandas Bupati.
Menurut Bupati, standar kompetensi itu didapat melaui pelatihan dan pembelajaran termasuk pendidikan formil.
“Kompetensi keilmuan atau intelektualitas juga harus dibingkai dengan standar etik dan moral,” katanya.
Ditambahkan bahwa jurnalis Belu harus tampil beda, baik bicara dan terutama hasil jurnalistik. Pemerintah mendukung dalam artian mendukung bukan untuk membelenggu.
Sementara itu, Ketua Pena Batas Mariano Parada mengatakan akan terus melanjutkan dan meningkatkan beberapa program yang telah berjalan dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi pekerja media di Kabupaten Belu.
“Sehingga dalam tugas sebagai wartawan bisa menghasilkan karya jusnalistik yang objektif dan berimbang demi mewujudkan pembangunan di Kabupaten Belu yang lebih sehat, kompetitif dan berkarakter,” pungkasnya. (Ronny)
