ATAMBUA, The East Indonesia – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia cabang Kabupaten Belu menyatakan akan mendukung para siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan objek dan tempat langsung di Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Kadin Belu, Robertus Charly Widodo melalui Wakil Ketua IV, Fransiskus Padma Manekat dalam kegiatan workshop pemetaan kompetensi keahlian antar Iduka (Industri dan Dunia Kerja) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kabupaten Belu, Rabu (30/03/2022).
Rangkaian kegiatan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) se-Kabupaten Belu tersebut dihadirkan juga pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Belu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Belu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Belu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Belu dan pengurus HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) cabang Belu.
Kegiatan workshop ini berlangsung tanggal 28 sampai dengan 30 Maret 2020 bertempat di SMKN 1 Atambua.
Pada kesempatan tersebut, pihak Kadin Belu sangat berterima kasih atas undangan dalam kegiatan tersebut sebagai momen bersilahturahmi dalam membangun Kabupaten Belu tercinta.
“Kami berterima kasih karena ini momen yang baik kami bisa silahturahmi, saling mengenal dan bisa membangun kerjasama dengan tujuan besar kita yaitu membangun Rai Belu tercinta ini,” pungkas Fransiskus.
Dijelaskan bahwa Kadin adalah organisasi pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian.
Kadin berfungsi sebagai wadah komunikasi, informasi, fasilitasi, konsultasi, representasi dan advokasi pengusaha Indonesia, antara para pengusaha dan pemerintah, dan antara para pengusaha Indonesia dan para pengusaha asing, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan, perindustrian, dan jasa dalam arti luas yang mencakup seluruh kegiatan ekonomi, dalam rangka membentuk iklim usaha yang bersih, transparan dan profesional, serta mewujudkan sinergi seluruh potensi ekonomi nasional.
Berkaitan dengan kegiatan sekolah yang melibatkan siswa siswi khususnya SMK dalam kegiatan PKL untuk tujuan pendidikan yang mana akan mendapatkan bekal terlebih dahulu dari pembimbingnya di sekolah, terdapat 2 hal yang disoroti oleh Kadin Belu yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) dan penyiapan tenaga kerja.
Pertama, soal pengembangan SDM dari teman-teman dan siswa-siswi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Yang pasti kami dari Kadin, para pengusaha-pengusaha lokal di Atambua, membuka diri secara luas untuk teman-teman melakukan praktek di tempat-tempat usaha kami. Ini menjadi komitmen kami,” pungkas Fransiskus.
Wakil Ketua IV Kadin Belu juga menegaskan bahwa apabila menemui kendala dalam pengajuan ke tempat PKL, diharapkan pihak sekolah bisa menghubungi Kadin Belu untuk melakukan koordinasi dengan pihak bersangkutan.

“Jika suatu waktu ada tempat usaha atau industri yang menolak, bisa menghubungi kami dan kami segera mengadvokasi supaya teman-teman bisa segera praktek di tempat itu,” tuturnya.
Terkait dengan pengembangan SDM tersebut juga, pihak Kadin Belu menawarkan jaringan mereka yang bisa dikomunikasikan untuk membantu siswa-siswi dalam menjalankan PKL.
“Kami juga memiliki jaringan dimana ada Kadin di daerah, Provinsi dan Nasional. Jika kedepannya ada yang tidak dapat tempat praktek disini dan mau praktek diluar Kabupaten Belu, bisa menghubungi kami dan kami mencoba menghubungi jaringan di Kabupaten lain maupun Provinsi,” pinta Fransiskus Manekat.
Selanjutnya, Wakil Ketua IV Kadin Belu ini menuturkan bahwa berkaitan dengan penyiapan tenaga kerja, pihak Kadin Belu juga memiliki program-program kerja yang bisa dimanfaatkan juga oleh para siswa-siswi SMK.
“Posisi kami di Kadin, kami mempunyai program kerja yang bisa juga dimanfaatkan oleh siswa-siswi. Kami selalu berusaha untuk mendatangkan investor-investor di Belu. Disitu kita membentuk rantai bisnis dan didampingi langsung oleh Kadin setempat,” ujar Fransiskus.
Ditambahkan, “Pada prinsipnya kami tetap mendukung SMK. Jadi ada apa-apa, bisa membangun komunikasi dengan kami Kadin Belu.”
Berhubungan dengan penyiapan tenaga kerja, pihak sekolah sendiri setiap tahunnya memberikan PKL kepada siswa-siswinya.
Tidak hanya sekedar PKL, Kadin Belu meminta agar para pendamping di sekolah maupun di dunia usaha dan dunia industri bisa mendorong siswa-siswi dalam membangun jiwa bisnis dalam diri mereka.
“Kami dari Kadin sendiri mendorong supaya kita membangun jiwa bisnis di anak-anak. Jadi mungkin dalam kurikulum itu bisa ditambahkan juga bagaimana anak-anak ini didorong untuk menjadi pengusaha. Supaya besok-besok anak-anak jangan hanya mau tes PNS kemudian kita baku rampas untuk menjadi teko atau sejenisnya. Coba kita bangun usaha sendiri. Kita harus juga membangun mental sebagai pengusaha,” harap Fransiskus Manekat.
Menutup pernyataannya, Wakil Ketua IV Kadin Belu ini kembali menegaskan bahwa pihak Kadin Belu sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh SMK untuk siswa-siswinya.
“Pada prinsipnya kami sangat mendukung kegiatan SMK. Kami Kadin Belu selalu terbuka untuk membangun komunikasi,” tutupnya. (Ronny)


