Dukung Kehadiran Alfamart, Wakil Ketua I DPRD Minta Pekerja Anak Asli Belu

461
FOTO : Wakil Ketua I DPRD Belu sekaligus Ketua Golkar Belu, Epy Nahak.(tim)

ATAMBUA, The East Indonesia – Wakil Ketua I DPRD Belu sekaligus Ketua DPD II Partai Golkar kabupaten Belu, Yohanes Jefri Nahak memberikan dukungan kepada pihak Alfamart untuk hadir di Kabupaten Belu sebagai wilayah perbatasan Negara RI-RDTL.

Hal tersebut diungkapkan pria yang akrab disapa Epy Nahak ini saat dikonfirmasi The East Indonesia, Kamis (31/03/2022).

“Saya sebagai Ketua Golkar Belu dan juga sebagai Wakil Ketua I DPRD Belu, sangat respon dan kami sangat setuju dengan kehadiran Alfamart di kabupaten Belu,” pungkasnya.

Bukan tanpa alasan, dengan kehadiran Alfamart di Kabupaten Belu ini menunjukkan akan kemajuan Kota Atambua sebagai kota Perbatasan Negara RI-RDTL.

“Ini sangat luar biasa. Dengan kehadiran Alfamart ini, kita bisa dikategorikan sebagai kota yang sudah maju. Karena, Alfamart itu sendiri merupakan salah satu perusahaan ritel modern. Di daerah lain seperti Kupang, TTS bahkan TTU sudah ada. Kenapa Belu tidak? Padahal Bank sekelas BCA saja sudah hadir di kabupaten Belu sejak 2019 lalu. Dan kehadiran bank BCA itu di Provinsi NTT baru ada di 3 Kabupaten, salah satunya kita. Karena itu, tidak ada salahnya kita mendukung kehadiran Alfamart di Kabupaten Belu,” tutur Epy Nahak.

Wakil Ketua I DPRD Belu ini pun berterima kasih kepada manajemen Alfamart yang sudah ingin hadir di Kabupaten Belu.

“Kita berterima kasih kepada manajemen Alfamart yang sudah mau bersedia membangun Alfamart di kabupaten Belu. Saya sebagai wakil rakyat menyetujui ini,” pintanya.

Namun wakil rakyat dari Daerah Pemilihan I (Dapil I) Kota Atambua dan Atambua Selatan ini mewajibkan pihak Alfamart untuk merekrut tenaga kerja dari penduduk Kabupaten Belu.

Apabila persyaratan itu tidak dipenuhi maka sudah tentu politisi asal Partai Golkar ini akan menolak kehadiran Alfamart di Kabupaten Belu.

“Dengan adanya Alfamart ini juga, sebagai wakil rakyat kita berterima kasih untuk bisa membuka lapangan kerja bagi penduduk di Kabupaten Belu. Kita harus menyepakati bahwa tenaga kerja yang direkrut itu, harus tenaga-tenaga lokal, tenaga-tenaga yang berasal dari kabupaten Belu. Jangan lagi manajemen Alfamart untuk menerima tenaga-tenaga kerja dari luar kabupaten Belu. Kalau ada berarti kami tidak setuju. Utamakan anak-anak kami di Belu,” tandas Epy Nahak.

Terkait dengan pengaduan dari asosiasi-asosiasi pengusaha di Kabupaten Belu, Wakil Ketua I DPRD Belu menjelaskan bahwa mereka pada prinsipnya menerima kehadiran Alfamart, namun perlu melalui suatu kajian yang benar.

“Kita dengar bahwa ada dari asosiasi-asosiasi pengusaha di Belu memberikan aspirasi. Pada intinya mereka tidak menolak, mereka semua juga menerima. Tetapi mereka minta untuk harus melalui suatu kajian. Namun saya pikir itu pasti bisa dan dapat diselesaikan oleh Pemerintah dan pihak Alfamart,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua KONI Belu.

Diakhir penyampaiannya, Wakil Ketua I DPRD Belu kembali berterima kasih dan mengingatkan pihak Alfamart untuk merekrut tenaga kerja dari penduduk Kabupaten Belu.

“Sekali lagi saya atas nama pribadi dan juga sebagai ketua Golkar dan sebagai wakil ketua I DPRD Belu sangat menyetujui dan kami juga mendukung pemerintah untuk bersama-sama pemerintah untuk segera Alfamart dibangun. Dan kalau bisa dalam waktu dekat segera berjalan. Pesan kami untuk pihak Alfamart menerima pekerja dari Belu,” tutup Epy Nahak.

Sebelumnya diberitakan, Alfamart adalah jaringan minimarket terbaik dengan member terbanyak di Indonesia.

Hingga saat ini, perusahaan perdagangan ritel ini memiliki 15 ribuan minimarket yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga di luar negeri.

Kini, Alfamart akan hadir di Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara Republik Indonesia dengan Negara Demokratik Timor Leste (RI-RDTL).

Sebelumnya pada akhir tahun 2019 yang lalu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang adalah bank swasta terbesar di Indonesia juga telah hadir di Kabupaten Belu.

Kehadiran Alfamart di Kabupaten Belu ini mendapat dukungan secara langsung dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Belu.

Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM saat pembukaan kegiatan pelatihan manajemen Ritel bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bertempat di Gedung Wanita Betelalenok Atambua, Jumat 18 Maret 2022.

Menurut Bupati Belu, kehadiran Alfamart di Atambua, Kabupaten Belu ini menunjukkan bahwa terdapat suatu kemajuan di wilayah yang merupakan beranda batas NKRI.

Dijelaskan bahwa kehadiran Alfamart bukan untuk mematikan pengusaha kecil tetapi memotivasi pengusaha untuk menjalankan bisnisnya dengan profesional.

“Saya sampaikan terima kasih kepada Alfamart yang telah hadir di Kabupaten Belu. Ini menunjukkan ada kemajuan di daerah ini”, ungkap dokter Agus Taolin.

Pada kesempatan tersebut juga, Regional Corporate Communication Manager, M Faruq Asrori mengatakan, jaringan minimarket Alfamart mengajak para pelaku UMKM Kabupaten Belu untuk bermitra seiring dengan dibukanya toko perdana di Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur ini.

Kehadiran sejumlah produk UMKM di jaringan toko Alfamart ini merupakan komitmen perusahaan terhadap para pelaku UMKM lokal.

“Sesuai dengan visi perusahaan yakni berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, maka kami ingin senantiasa bermitra dengan UMKM,” katanya.

Menurut Faruq, sejumlah item produk UMKM yang dihadirkan nanti antara lain berupa makanan dan minuman khas Atambua.

“Fokus produk yang bisa kita bantu jual adalah makanan dan minuman, untuk craft atau kerajinan tangan seperti tenun dan lain-lain belum bisa karena terkendala space,” ujarnya.

Pada saat Grand Opening (GO) perdana Toko Alfamart di Atambua yakni Toko Prof Soepomo nanti diupayakan produk UMKM dari Kabupaten Belu sudah ter-display.

Kata Faruq, ada tiga titik yang akan GO di Bulan April ini, Toko Prof Soepomo, Toko Marsda A Sucipto (di Jalan Halimuti) dan Toko Fatubenao (di Jalan A Yani).

“Kalau tidak ada kendala go nya 8 April,” katanya.

Terkait mekanismenya, produk UMKM yang dijual di toko akan dievaluasi per tiga bulan. Apabila tiga bulan pertama bisa diterima pasar dan penjualannya bagus maka kerja sama akan dilanjutkan. Namun apabila kurang diterima pasar akan digantikan oleh item UMKM yang lain.

Untuk diketahui juga bahwa Perusahaan menjalankan program CSR dalam bidang pengembangan usaha kecil dan menengah (SMEs) sebagai salah satu dukungan kepada ritel tradisional.

Kontribusi Perusahaan ditunjukkan melalui pemberian Kartu AKU Pedagang dan Outlet Binaan Alfamart Alfamidi (OBA).Perusahaan merangkul usaha mikro, kecil, dan menengah, yakni warung-warung, toko kelontong, dan pedagang kaki lima yang berada dalam radius 1-3 km dari Toko untuk bergabung dalam Kartu AKU Pedagang, agar memperoleh kemudahan pasokan barang dengan harga yang kompetitif dan mendapatkan edukasi manajemen ritel melalui pelatihan. (Ronny)