Warga Mengaku Senang Saat Bupati Dan Wabup Belu Panen Simbolis Padu Di Desa Tohe

281
Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM dan Wakil Bupati Belu, Drs Aloysius Haleserens, MM melakukan panen simbolis benih padi unggul Pak Tiwi-1 di Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL, Senin (09/05/2022). Foto : Ist

ATAMBUA, The East Indonesia – Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM dan Wakil Bupati Belu, Drs Aloysius Haleserens, MM melakukan panen simbolis benih padi unggul Pak Tiwi-1 di Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL, Senin (09/05/2022).

Panen yang dilakukan oleh orang nomor 1 dan nomor 2 di Kabupaten Belu ini dilakukan pada lahan yang dikembangkan oleh kelompok tani Pacul Mas B dengan luas 2 hektare.

Benih padi unggul Pak Tiwi-1 yang memiliki kelebihan tanaman kokoh, tahan hama daun dan produksi tinggi ini menghasilkan 5-6 ton per hektare pada lahan tersebut.

Kedatangan Bupati dan Wakil Bupati Belu ini ternyata sangat diharapkan oleh masyarakat dan para kelompok tani disekitar wilayah tersebut.

Pada kesempatan tersebut, masyarakat merasa senang dan berterima kasih atas kehadiran kepala daerah Kabupaten Belu ke lahan mereka.

Tidak menyia-nyiakan kedatangan Bupati dan Wakil Bupati Belu yang dikenal selalu melakukan kunjungan langsung dengan masyarakatnya tersebut, beberapa warga juga mengeluhkan kebutuhan yang bisa menjadi kebijakan Pemerintah Daerah.

Masyarakat mengeluhkan akan keterbatasan alat pertanian, khususnya traktor; kemudian mereka membutuhkan jalan tani kurang lebih sepanjang dua kilometer karena selalu mengalami kesulitan mengangkut hasil pertanian maupun pupuk; selanjutnya meminta kebijakan untuk memperhatikan stabilitas harga saat panen; dan meminta pemerintah untuk memperhatikan lahan sawah yang sering direndam banjir saat musim penghujan.

Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM dalam arahannya menyampaikan terima kasih kepada para petani yang telah bekerja keras mengelola sawah berbasis teknologi dan telah mendapatkan hasil panen yang sangat baik.

Bupati Agus mengingatkan kembali para petani tentang pentingnya semangat untuk menjadi petani yang maju dan mandiri dengan cara bekerja keras dan kerja cerdas sehingga hasilnya dapat dinikmati untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Kehadiran pemerintah lanjut Bupati Agus adalah untuk memberikan solusi kepada petani manakala petani menemukan kendala di lapangan, seperti benih, infrastruktur dan kendala teknis lainnya.

“Kita datang bukan untuk pencitraan. Kita ingin dengar langsung sehingga tahun-tahun berikutnya kan kita bisa memberikan solusi,” tuturnya.

Menyambung dari situ, Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM memastikan untuk jalan tani akan dibuka dan meminta untuk Dinas teknis Belu melakukan pengukuran dan segera mengeksekusinya.

Sementara traktor, Wakil Bupati Belu menerangkan pemerintah melalui dinas teknis akan menjadwalkan penggunaan traktor pemerintah oleh kelompok tani di Tohe dengan catatan agar para petani bersama PPL harus memetakan lokasi yang siap diolah dan kapan lahan harus diolah.

“Harus dikomunikasikan dengan dinas teknis agar traktor turun ke lokasi ini,” pinta pria yang juga memiliki banyak lahan padi dan hortikultura ini

Untuk masalah harga anjlok, pemerintah mendorong BUMDes bisa menjalankan usaha menampung hasil pertanian dari petani sehingga petani tidak menjual padi dengan harga rendah apalagi ijon. Bila solusi ini belum jalan, pemerintah akan membangun komunikasi dengan bank untuk memberikan modal kepada offtaker lokal untuk membeli hasil pertanian masyarakat dengan harga standar pasar.

Sedangkan masalah lahan sawah yang sering direndam banjir saat musim penghujan, Bupati dan Wakil Bupati Belu menjelaskan bahwa saat ini pekerjaan perbaikan bendungan Haekesak dan sementara dikerjakan termasuk dengan bronjong pengaman lahan pertanian. (Ronny)