ATAMBUA, The East Indonesia – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia cabang Kabupaten Belu sebagai organisasi pengusaha yang bergerak di bidang perekonomian melakukan aksi sosialnya kepada masyarakat di Kabupaten Belu.
Aksi sosial ini ditunjukkan dengan membangun rumah sanggar anak belajar tenun ikat tangan tradisional bagi kelompok Nunu Pou.
Rumah sanggar berukuran 9 x 6 tersebut terletak di kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu tepatnya depan Bakal Paroki Kuneru, Atambua.
Pembangunan ini dilakukan sejak beberapa bulan yang lalu dimaksudkan untuk memfasilitasi aktifitas dan tempat menenun anak-anak yang sebelumnya memiliki rumah sanggar yang sudah tidak layak digunakan.
Di rumah tenun ini anak-anak belajar tentang proses pembuatan tenun ikat, belajar menenun dan membuat souvenir hasil tenunan baik berupa kain, kalung dan gelang.
Rumah sanggar anak belajar tenun ikat tangan tradisional bagi kelompok Nunu Pou ini pun diresmikan oleh Ketua Kadin Kabupaten Belu, Robertus Charly Widodo bersama beberapa anggota pengurus, Sabtu sore (05/06/2022).
Hadir pula Kabid Perindustrian Perdagin Kabupaten Belu, tokoh Agama, tokoh masyarakat dan para tutor dan anak didik pada rumah sanggar tersebut.
Ketua Kadin Kabupaten Belu, Robertus Charly Widodo kepada media ini menyampaikan bahwa rumah sanggar tersebut dibangun karena bentuk kepedulian terhadap bangunan sebelumnya yang digunakan untuk tempat belajar anak-anak.
“Waktu itu ada teman yang memberitahukan bahwa bangunan itu sedang membutuhkan terpal untuk menutup atap mereka. Namun dalam foto yang diberikan, kita melihat bangunan itu sudah sangat tidak layak. Saya pun meneruskan ke teman-teman Kadin Belu dan ternyata direspon dengan sangat baik dan memutuskan untuk membangun ulang rumah sanggar tenun ini,” tuturnya.
Charly mengatakan bahwa bantuan ini pun dilakukan karena melihat semangat yang tinggi dari anak-anak berusia SD sampai SMA untuk belajar menenun tenunan ikat di Kabupaten Belu.
“Walaupun dengan keterbatasan yang ada, semangat yang luar biasa tetap ada dari ibu dan anak-anak yang dilatih untuk menenun. Karena itu Kadin Belu perlu membantu. Menenun adalah salah satu budaya yang ada di Kabupaten Belu yang harus terus dilestarikan dan dikembangkan,” pungkas Charly Widodo.
Lanjutnya, “Dengan gerakan hati, masing-masing dari kami memberikan sumbangan untuk membangun sanggar tenun ikat sederhana dan layak dipakai untuk tempat belajar anak-anak dan para pengajar.”
Ketua Kadin Belu masa bakti tahun 2021 – 2026 ini mengharapkan agar Tenun Ikat yang ada di Kabupaten Belu saat ini terus dikembangkan dan anak-anak bisa membantu perekonomian keluarga.
“Kita harapkan anak-anak bisa tekun belajar tenun sehingga kedepannya hasil produksi bisa masuk dan bersaing di pasaran. Dan kita Kadin pun akan terus mendorong dan mendukung usaha anak-anak ini,” pinta Charly Widodo.

Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagin Belu, Zakarias Hale menyampaikan bahwa mewakili Pemerintah mereka mengapresiasi kepada Kadin Belu yang sudah membantu membangun rumah sanggar tenun ikat bagi kelompok Nunu Pou.
Pihaknya mengharapkan agar kedepan kelompok ini dapat berkembang dengan baik sehingga kualitas tenunan tetap dijaga agar dapat selalu bersaing di pasaran.
“Kami dari Perdagin selalu sepenuhnya mendukung semua kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tenun baik dari sisi fasilitas maupun pemasaran,” ujarnya.
Untuk diketahui, Sanggar Anak Tenun Ikat Tangan Tradisional dengan nama kelompoknya “Nunu Pou” di Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu saat ini memiliki 2 tutor sekaligus pendiri yaitu Anastasia Doratia Mau (41) dan Victoria Emanuela Mau serta 21 siswa yang terdiri dari SD 11 orang, SMP 6 orang dan SMA 4 orang. (Ronny)


