Friday, December 5, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Basarnas Bali Gelar Bimtek Medical First Responder

DENPASAR,The East Indonesia – Badan Save and Rescue Nasional (Basarnas) Denpasar menggelar bimbingan dan teknik (Bimtek) bagi puluhan anggotanya tentang pertolongan pertama secara medis (medical first Responder), Senin (25/7/2022). Bimtek tersebut digelar sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Basarnas Bali. Total peserta sebanyak 38 orang petugas SAR (Rescuer). Mereka mengikuti bimbingan teknis Medical First Responder (MRF) yang dilaksanakan di ballroom Harris Hotel Kuta Galleria. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan rescuer dalam melakukan bantuan hidup dasar (BHD) dan Medical First Responder (MFR). Pada kegiatan bimtek ini Basarnas Bali menggandeng Royal Medik Nusantara 911 sebagai penyedia pelatihan yang sudah tersertifikasi dan berkompeten di bidangnya.

Dalam Sambutannya, Marsekal Pertama TNI M. Somin, selaku Direktur Bina Tenaga menerangkan, pelatihan ini sangatlah penting bagi rescuer Basarnas. Bantuan hidup dasar merupakan tindakan yang bertujuan untuk mengembalikan dan mempertahankan fungsi organ vital pada korban henti jantung dan henti nafas dengan memberikan bantuan resusitasi jantung paru dan pemberian nafas bantuan yang merupakan tindakan Pre – Hospital. “Tetapi jika tim penolong tidak mengetahui cara yang baik dan benar dalam memberikan bantuan hidup dasar maka akan berakibat fatal pada korban tersebut,” imbuh M. Somin.

Selain mendapatkan materi tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) peserta juga akan diajarkan metode penanganan pada kecelakaan transportasi, evakuasi dan pembidaian. “Saya harapkan seluruh peserta mampu mengikuti dan menyerap sebanyak mungkin materi yang diberikan oleh penyedia,” tegasnya.

Disisi lain, Ryan Budiyanto selaku pimpinan lembaga Royal Medik Nusantara 911 saat memberi sambutan mengatakan, Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau yang sering disebut juga Basic Life Support (BLS) di luar negeri umumnya diperkenalkan sejak usia dini. Hal itu bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bagaimana memberikan pertolongan baik kepada orang lain dan diri sendiri. “Pelaksanaan pembelajaran akan berlangsung selama tiga hari mulai 25 sampai 27 Juli 2022 dan menggunakan metode blended Learning atau metode campuran yaitu meliputi ceramah, demontrasi dan simulasi.” tutupnya.***Ax.Dhae

Popular Articles