Berdayakan Potensi Masyarakat, Bupati Dan Wabup Belu Serahkan Kredit Merdeka Bank NTT Bagi 6 Kelompok Tani Holtikultura

491
Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin dan Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens bersama Kepala Kantor Bank NTT cabang Atambua, Adi Pontus, staf khusus Bupati dan Camat Tasifeto Timur saat memberikan bantuan kepada salah satu perwakilan kelompok penerima kredit merdeka Bank NTT. FOTO - RONNY

ATAMBUA, The East Indonesia – Dalam rangka pengembangan pembiayaan sektor pertanian di Kabupaten Belu, Pemerintah Kabupaten Belu dibawah kepemimpinan Bupati, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM dan Wakil Bupati, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM berkolaborasi dengan Bank NTT cabang Atambua memberikan kredit Merdeka bagi kelompok-kelompok petani holtikultura.

Kredit Mikro Merdeka ini merupakan terobosan luar biasa manajemen Bank NTT bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan tujuan membangkitkan semangat dan harapan agar perekonomian masyarakat NTT menjadi lebih baik.

Kredit Merdeka diberikan tanpa bunga atau dengan kata lain memberikan pinjaman dengan bunga 0%. Kredit Mikro Merdeka ini menghindari jeratan renternir. Merdeka dari bunga, dan merdeka dari agunan, sehingga memudahkan para pelaku usaha mikro dalam memperoleh permodalan dengan mudah, murah, dan cepat.

Pada kesempatan hari ini, Bupati Belu dan Wakil Bupati Belu bersama Kepala Kantor Bank NTT cabang Atambua, Adrianus M. Pontus menyerahkan langsung pemberian kredit Merdeka bagi 6 kelompok tani holtikultura tomat dan lombok Desa Dafala, Desa Takirin, Desa Fatuba’a dan Desa Umaklaran.

Penyerahan kredit KUR dengan jumlah total senilai Rp. 145 Juta Rupiah ini dilakukan di Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Rabu (21/09/2022).

Kepala kantor Bank NTT Cabang Atambua, Adi Pontus dalam sambutannya mengatakan bahwa apa yang dicanangkan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam ekosistem pembiayaan untuk sektor holtikultura guna menekan angka inflasi, telah dilaksanakan terlebih dahulu oleh Kabupaten Belu.

Dijelaskan bahwa untuk saat ini kredit mikro merdeka yang diberikan oleh Bank NTT cabang Atambua adalah sebanyak 145 juta rupiah untuk luas lahan 6,5 hektar tersebar di 4 Desa yang dikerjakan oleh 6 kelompok tani tomat dan lombok.

“Pada saat ini juga terdapat satu kolaborasi yang luar biasa karena tidak murni dari bank NTT tetapi ada sumber-sumber pembiayaan yang datang dari Dana Desa. Sehingga kami mensupport dari sisi yang belum dibiayai termasuk dengan hal-hal yang teknis lainnya,” tutur Adi Pontus.

Ditambahkan, “ini kolaborasi yang luar biasa dan kita bersama pemerintah Desa, kelompok petani dan pihak shygenta untuk membuat ekosistem ini bisa berjalan dengan baik dan pembiayaan ini terukur tetapi dengan hasil maksimal.”

Kepala kantor Bank NTT cabang Atambua mengharapkan agar para penerima kredit Merdeka ini dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan potensi holtikultura yang telah direncanakan.

“Saya percaya bahwa apa yang kita mulai dengan hati dan apa yang kita berbuat yang terbaik untuk masyarakat, Tuhan pasti berkati. Saya percaya pada 3 bulan yang akan datang dari 6,5 hektar ini pak Bupati dan pak Wakil Bupati dapat kembali hadir tersebut untuk melihat hasil panennya,” pinta Adi.

Sebagai Kepala Bank NTT cabang Atambua, dirinya mengucapkan terimakasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Belu atas segala dukungan, perhatian dan kerjasama bagi pengembangan pembiayaan sektor pertanian di Kabupaten Belu serta meminta kesediaan untuk menyerahkan langsung pemberian kredit merdeka bagi ke-6 kelompok tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati atas segala dukungan, perhatian dan kerjasama bagi pengembangan pembiayaan sektor pertanian di Kabupaten Belu. Kami meminta kesediaan bapak berdua untuk menyerahkan langsung pemberian kredit merdeka bagi kelompok tani holtikultura tomat dan Lombok Desa Dafala, Desa Takirin, Desa Fatuba’a dan Desa Umaklaran,” urai Adi Pontus.

Sementara itu, Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM NTT menegaskan bahwa Bank NTT adalah bank milik masyarakat NTT termasuk masyarakat Belu dan Kabupaten Belu termasuk 10 besar dalam penyertaan modal di bank NTT.

Disampaikan bahwa penyertaan modal seperti yang ada saat ini memiliki tujuan akhir untuk memberdayakan masyarakat supaya dapat keluar dari kemiskinan dan masyarakat bisa hidup sejahtera.

“Pemerintah itu tidak pernah berpikir untuk membuat rakyatnya susah. Pemerintah selalu berpikir untuk menjadikan masyarakatnya hidup lebih baik dari hari ke hari. Boleh cerita macam-macam tetapi perlu diingat Pemerintah selalu berusaha yang terbaik untuk rakyatnya,” ujar Agustinus Taolin.

Karena itu, Bupati Belu berharap agar dengan pemberian kredit merdeka tanpa bunga ini dapat digunakan dengan baik oleh kelompok penerima sehingga untung dari hasil pengelolaan holtikultura dapat digunakan untuk menunjang dan menabung buat kebutuhan keluarga masing-masing.

Menyambung dari itu, pasangannya, Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM berterima kasih atas bantuan dari Bank NTT atas pinjaman yang diberikan kepada masyarakat Belu khususnya para kelompok tani holtikultura.

Karenanya Wabup Belu ini mengingatkan pepatah tua kepada para kelompok penerima bantuan dan masyarakatnya.

“Saya masih ingat pepatah orang-orang tua kita. Kerja seperti hamba makan seperti raja. Ini harus kita tanamkan dalam setiap usaha dan kerja keras kita masing-masing,” tandasnya. ***

Penulis – Ronny