Beri Materi, Bupati Agus Taolin Ajak Calon Guru Penggerak Beri Pendidikan Terbaik Untuk Generasi Penerus Bangsa

303
Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin saat memaparkan materi kepada para calon guru penggerak di Kabupaten Belu. Foto : Ist

ATAMBUA, The East Indonesia – Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM mengajak para calon Guru penggerak di Kabupaten Belu untuk kedepannya dapat memberikan jasa pendidikan terbaik kepada murid-murid Dio sekolah sebagai generasi penerus bangsa.

Hal ini diungkapkan, Bupati Belu saat membuka dan membawakan materi singkat dalam kegiatan Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4 tingkat kabupaten Belu.

Lokakarya yang digelar Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu tersebut bertempat di Aula Hotel Nusantara Dua Atambua, Minggu (16/10/2022).

Hadir pada kegiatan ini pengawas Dikdas dan Dikmenum Kabupaten Belu, Sekertaris dan Kabid Dinas Pendidikan Kabupaten Belu, para Kepala Sekolah dari calon guru penggerak, 29 calon guru penggerak di Kabupaten Belu, Komunitas praktisi pendidikan Kabupaten Belu.

Pada kegiatan tersebut, Bupati Belu juga berkesempatan meninjau stand-stand pameran dari guru-guru penggerak yang memamerkan kerajinan dari para siswa maupun inovasi-inovasi pembelajaran dari para guru.

Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM dalam penyampaiannya Pemerintah Daerah tentu akan memberikan dukungan program guru penggerak.

“Saya setelah mencermati aktivitas dan hasil aksi nyata pada kegiatan Lokakarya 7, Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak, saya yakin bahwa program guru penggerak mampu menciptakan pemimpin pembelajaran yang dapat mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik ainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid,” pintanya.

Suasana Lokarya 7 Program pendidikan guru penggerak angkatan 4 tingkat kabupaten Belu. Foto : Ist

Dirinya sangat menyambut baik kebijakan bahwa guru penggerak kedepan diberikan ruang dan prioritas untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah sehingga pemimpin-pemimpin sekolah generasi berikutnya adalah pemimpin yang benar-benar berkualitas karena telah melewati pend dikan guru penggerak.

Bupati Belu, dokter Agus Taolin juga Pemerintah daerah Belu siap mengangkat guru penggerak yeng telah memenuhi syarat dan sesuai regulasi untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah.

“Saya menyatakan tekad untuk semakin memperkuat komitmen terhadap program guru penggerak sebagai bentuk dukungan dari transformasi pendidikan di Kabupaten Belu,” tuturnya.

Bupati Belu juga mengajak guru-guru di kabupaten Belu yang memenuhi syarat untuk memajukan pendidikan Indonesia dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik melalui Program Guru Penggerak.

“Saya mengajak semua guru di Kabupaten Belu yang memenuhi syarat untuk memajukan pendidikan Indonesia dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik melalui Program Guru Penggerak,” tandas dokter Agus Taolin.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Belu juga menyampaikan kegiatan ini memberikan pelajaran, inspirasi terkait dengan semangat, inovasi, motivasi dari calon – calon guru penggerak di Kabupaten Belu.

“Dari kegiatan ini mudah – mudah kedepannya bisa berjalan sesuai dengan yang kita lihat ini dan memberikan semangat kepada calon guru penggerak nanti akan jadi guru penggerak,” urainya.

Bupati yang juga seorang dokter spesialis penyakit dalam ini meminta kepada para Kepala sekolah yang berlatar belakang guru penggerak, sehingga proses pembelajaran yang bertumpu pada siswa dengan kreatifitas inovatifnya akan membawa anak-anak melakukan proses belajar mengajar.

“Semoga semua usaha kita dapat menghasilkan kualitas manusia yang baik sehingga cita-cita kita untuk mendidik masyarakat Belu yang sehat, kompetitif, punya karakter bisa terwujud dengan baik,” tandas Agus Taolin.

Sementara itu Penanggungjawab Pendidikan Guru Penggerak Balai Guru Penggerak Provinsi NTT, Rini Astuti, S.Pd, MM, mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan di 13 Kabupaten lainnya di Provinsi NTT.

“Ini merupakan festival panen hasil karya dimana para calon guru penggerak memamerkan hasil karyanya selama mereka melaksanakan pembelajaran,” tuturnya.

Para guru penggerak ini nanti diharapkan bisa menjadi pemimpin pembelajaran dan regulasi yang baru mengatur bahwa untuk menjadi kepala sekolah dan untuk menjadi pengawas sekolah salah satu syaratnya memiliki sertifikat guru penggerak.

“Kami bersama Pemerintah Daerah, kita meminta dukungan Pemda agar lebih banyak guru-guru bisa menjadi aktor di program pendidikan penggerak selain menjadi guru penggerak juga menjadi pengajar praktik, menjadi instruktur dan juga menjadi fasilitator,” jelas Rini Astuti. (Ronny)