
ATAMBUA, The East Indonesia – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian terus mendorong masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Mendukung hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Belu dibawah kepemimpinan Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM dan Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM memiliki misi mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan peternakan.
Dalam mewujudkan misi Bupati dan Wakil Bupati Belu ini, selain menggunakan APBD Belu, Pemerintah Daerah Kabupaten Belu terus berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat maupun Provinsi NTT.
Terbaru, kemarin, Jumat (21/10/2022), Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) mendatangi Kabupaten Belu dan berdialog mengenai jaga pangan di Kabupaten Belu.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Inspektur Jenderal Kementan, Dr. Jan S. Maringka dan dilaksanakan di Ballroom Hotel Matahari Atambua, Jl Ade Irma Suryani, Pasar Baru, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM; Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM; Kajari Belu, Dandim Belu, perwakilan Polres Belu; para Pimpinan OPD Belu, para tokoh masyarakat dan perwakilan tokoh tani.
Dalam kegiatan tersebut, Inspektorat Jenderal pada Kementerian Pertanian Republik Indonesia juga memberikan berbagai bantuan diantaranya Benih padi Biofortifikasi 3.750 kg untuk 150 Ha, Benih sorgum 200 kg untuk 100 Ha, Benih Bawang putih 13.300 Kg, Traktor roda 2 sebanyak 9 unit dan traktor roda 4 sebanyak 2 unit, Handsprayer 15 unit, Pompa air 5 unit, Pupuk organik cair 790 liter, Pupuk NPK 34.000 kg, Benih Bawang putih 13.300 kg, Sapi 180 ekor dan Kambing 25 ekor
Bantuan ini diserahkan langsung secara simbolis oleh Inspektur Jenderal Kementan, Dr. Jan S. Maringka kepada para kelompok tani penerima bantuan.
Inspektur Jenderal Kementan, Dr. Jan S. Maringka dalam kesempatan wawancara dengan awak media menjelaskan bahwa bantuan-bantuan yang diberikan diharapkan menjadi stimulan untuk kabupaten Belu sebagai salah satu daerah Perbatasan Negara Indonesia bisa menghadapi krisis pangan dunia.
“Ini adalah satu bentuk kontribusi. Kita bekerjasama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah juga dengan kelompok tani, agar program-program pertanian bisa lebih cepat mengenai sasarannya,” tandas Jan.
Sementara itu, Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH., FINASIM menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pertanian yang telah memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada kelompok tani di Kabupaten Belu sebagai wilayah Perbatasan langsung Negara RI-RDTL.
“Kami menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Pertanian dalam hal ini diwakili langsung oleh Inspektur Jenderal Kementan dalam memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian bagi masyarakat kami di Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL,” ujarnya.
Bupati Belu juga berjanji akan terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengawal tercapainya keberhasilan program jaga pangan yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
“Kami juga memiliki beberapa kekurangan baik itu cuaca, ketersediaan air, alsintan dalam pengelolaan lahan, ketersediaan pupuk, bibit dan obat-obatan. Namun kami terus berusaha untuk mengoptimalkan semua yang ada demi meningkatkan produktivitas pertanian di tengah masyarakat Belu,” tandas dokter Agus Taolin. ***(Ronny)

